Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi menilai Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil menciptakan politik yang kondusif pasca-Pilpres 2019.

"BIN berhasil mengelola dinamika politik dalam dan luar negeri menjadi suasana yang kondusif," kata Bobby dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu.

Ia melanjutkan, "Pada saat-saat ada momen yang berpotensi bisa bereskalasi rusuh, bisa diatasi dengan baik. Ini memerlukan suatu informasi intelijen yang berkualitas, dan saya rasa Pak Budi Gunawan sebagai kepala sangat berhasil pada era kepempimpinan BIN saat ini."

Politikus Partai Golkar ini pun memuji kinerja BIN dalam menjaga situasi tetap kondusif, terutama pasca-Pilpres 2019.

Meski kinerjanya tidak bisa dilihat, kata Bobby,  peran BIN dapat dirasakan oleh semua masyarakat dalam upayanya menciptakan persatuan bangsa.

Baca juga: BIN minta humas bisa ikut kawal kebijakan pemerintah

"Kinerja BIN tidak bisa dipublikasikan, seperti halnya tugas dan fungsi intelijen di seluruh dunia karena bukan public service, melainkan single client kepada Presiden," katanya.

Legislator yang membidangi intelijen dan militer di DPR itu menjelaskan bahwa produk utama intelijen adalah informasi yang berkualitas terkait dengan situasi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan terkini yang digunakan Presiden Joko Widodo dalam menetapkan langkah-langkah agar situasi tetap kondusif.

Menurut dia, tidak bisa suatu keadaan atau langkah-langkah Presiden dihubungkan secara langsung dengan kinerja intelijen. Akan tetapi, diukur dari ketepatan langkah-langkah pemerintah dan Presiden dalam memelihara situasi kondusif dan kerahasiaan lingkungan kerja komunitas intelijen di bawah koordinasi BIN tetap terjaga.

Budi Gunawan, kata Bobby, bertugas untuk memastikan peran BIN dalam memutakhirkan informasi intelijen yang berkualitas kepada Presiden Jokowi agar tepat dalam pengambilan keputusan ataupun kebijakan.

Hal itu, menurut dia, tidak pernah dipublikasikan ataupun diumumkan sehubungan dengan suatu peristiwa.

"Hasilnya, ada demo berjilid-jilid, situasi aman, konsolidasi hasil pemilu berhasil, politik luar negeri aktif, tidak ada skandal spionase, hubungan antarlembaga trias politika juga baik, ketegangan publik hampir tidak ada," katanya.

Bobby mengatakan bahwa BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan juga terkoneksi dengan komunitas intelijen aktif luar negeri. Mereka saling membangun dan meningkatkan kapasitasnya masing-masing untuk kepentingan negara dan bangsa.

"Pak BG sangat berhasil. Pada era kepemimpinannya, BIN menjadi lembaga yang merakyat, akuntabilitas tinggi. Kemunculan beliau di saat-saat penting yang menimbulkan situasi kondusif, tidak represif. Hal ini dilakukan tanpa menganggu sifat kerahasiaan kerja intelijen," katanya.

Baca juga: Anggota DPR: BIN tingkatkan peringatan dini jelang Natal-Tahun Baru

Sementara itu, pengamat intelijen dari Universitas Indonesia (UI) Diyauddin mengakui peran penting Budi Gunawan dalam mempertemukan dua peserta Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo, usai kontestasi itu berakhir.

"Pak BG menurut pengamatan saya sangat dekat dengan Ibu Mega. Dalam konteks ini bisa jadi lobi-lobi politik yang terjadi pascapilpres itu betul-betul dimediasi oleh Pak BG," katanya.

Diyauddin mengatakan bahwa BIN memang sebenarnya tidak boleh bersentuhan dengan politik. Namun, kerja-kerja intelijen biasanya dilakukan untuk memastikan terciptanya situasi yang kondusif di tengah masyarakat.

"Yang menjadi informankah? Yang disusupkankah? Atau yang ditugasi menjadi mediator yang ditugaskan di partai-partai politik pasti ada. Itu person dalam bentuk agen atau informan," ujar Diyauddin.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020