Semarang (ANTARA) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Provinsi Jawa Tengah berkomitmen terus menjadi laboratorium politik bagi kalangan milenial dan masyarakat umum dengan menggelar Sekolah Parlemen secara berkelanjutan.

Ketua FPKB DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah di Semarang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya sengaja memfasilitasi kegiatan Sekolah Parlemen di Gedung Berlian DPRD Jateng, tepatnya di ruang Badan Anggaran.

"Ini agar seluruh peserta dapat merasakan atmosfer pembahasan kebijakan anggaran yang sesungguhnya karena dari ruang itulah hajat hidup dan seluruh aspek kepentingan masyarakat Jateng diperjuangkan," katanya.

Dalam pelaksanaan Sekolah Parlemen, FPKB menggandeng Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas).

Chamim Irfani selaku salah seorang pembicara pada Sekolah Parlemen sekaligus Sekretaris Komisi D DPRD Jateng menilai bahwa kegiatan ini penting guna menggerakkan nalar kritis karena politik itu menyangkut hajat hidup orang banyak dan penyelenggaraan pemerintahan harus diawasi.

"Jadi kepada seluruh peserta dan mahasiswa selagi masih muda wajib hukumnya kita bersikap kritis," ujar politikus PKB itu.

Jika tidak bersikap kritis, lanjut dia, bisa menjadi kerugian tersendiri dan kelak bangsa ini hanya mewariskan generasi yang monoton dengan lemahnya gagasan dan pengawasan yang tidak efektif dan berpihak kepada rakyat.

Anggota FPKB DPRD Jateng Tazkiyatul Mutmainah yang juga menjadi pembicara Sekolah Parlemen lebih banyak memberikan paparan peran penting politik perempuan dan motivasi menjadi legislator handal dan profesional.

Baca juga: Wapres JK nilai sekolah parlemen mubazir

Baca juga: Ketua DPR: gagasan sekolah parlemen jangan diplintir

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020