Tim ini juga melakukan pembersihan dan pengecatan masjid
Jakarta (ANTARA) - Lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan bagi 20.134 warga yang terkena dampak banjir di sejumlah wilayah Indonesia.

"Hingga hari ini, tim Disaster Management Center Dompet Dhuafa telah memberikan manfaat ke 20.134 jiwa," kata Koordinator Tim Respon Banten DMC Dompet Dhuafa Erwandi ‘Bojek’ Saputra dalam rilis pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: TNI AD gunakan helikopter distribusikan logistik di Lebak

Bantuan yang disalurkan kepada 20.134 orang itu terdiri dari bantuan manfaat ekonomi yang disalurkan kepada 460 warga, bantuan dana taman ceria untuk 844 warga, bantuan logistik untuk 12.146 warga dan bantuan kesehatan untuk 2.231 warga.

Kemudian, penyaluran bantuan dapur umun juga Dompet Dhuafa salurkan untuk 3.012 warga, selain juga bantuan evakuasi bagi 1.441 warga.

Baca juga: ACT berencana bangun ICS untuk korban banjir bandang di Lebak

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data yang terkumpul hingga hari ini, total 61 korban jiwa telah meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di sejumlah wilayah.

Kabupaten Bogor, katanya, mencatatkan 11 korban meninggal, Bekasi sembilan jiwa, Kabupaten Lebak 10 jiwa, Tangerang Selatan 4 jiwa, Depok 3 korban jiwa, Bogor satu korban jiwa, Kabupaten Bekasi 1 jiwa dan Tangerang turut mencatatkan 6 korban jiwa.

Baca juga: Waspada banjir dan longsor di Sumsel ditingkatkan masuki penghujan

Sementara itu, untuk daerah DKI Jakarta terdapat 8 korban meninggal di Jakarta Timur, 4 jiwa Jakarta Barat, 2 jiwa di Jakarta Pusat, 1 jiwa di Jakarta Selatan dan satu korban jiwa lagi di Jakarta Utara.

Sejauh ini, aksi cepat tanggap penanganan bencana yang dilakukan Dompet Dhuafa telah melakukan evakuasi, memberikan bantuan logistik dan menyediakan fasilitas bagi warga, contohnya fasilitas air bersih, pos penampungan korban, pos medis dan perahu karet untuk sarana transportasi warga.

Tim DMC Dompet Dhuafa juga melakukan koordinasi dengan BNPB dan instansi terkait dalam penanganan korban banjir.

Selain itu, Tim Layanan Kesehatan Dompet Dhuafa juga memberikan pelayanan medis dan penanganan darurat bagi para penyintas. Sementara Tim Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat menyiapkan Dapur Keliling, fasilitas belajar darurat untuk siswa dan pembinaan rohani serta mental bagi para korban.

"Tim ini juga melakukan pembersihan dan pengecatan masjid," katanya.

Tim Program Ekonomi Dompet Dhuafa juga melakukan asesmen terkait dampak bencana terhadap perekonomian para korban.

"Tim Komunikasi Dompet Dhuafa mengawal dan mengabarkan perkembangan yang terjadi di lokasi bencana. Sedangkan Tim Resources dan Mobilisasi melakukan akses untuk memenuhi kebutuhan para penyintas, antara lain melakukan kerjasama dan penghimpunan dana," kata Erwandi lebih lanjut.

Selain itu, cabang-cabang Dompet Dhuafa, katanya, juga aktif melayani para korban dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait di daerah, di antaranya Dompet Dhuata Sulawesi Utata yang melakukan sinergi dengan pemerintah daerah di Sangihe untuk membangun Pos Hangat, bantuan logistik dan menangani trauma anak-anak pascabencana.

Sementara itu, dalam aksi tanggap darurat bencana tersebut, Dompet Dhuafa mengerahkan 82 personel respons yang terbagi dalam 13 kelompok penyelamatan, 10 personel untuk penyaluran bantuan logistik, 9 personel medis, 9 psikolog, 7 personel komunikasi dan 34 relawan lain dalam penanganan bencana.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga menyiapkan 13 perahu karet, 3 unit motor operasional, 2 truk dapur keliling, 4 mobil penyelamatan (rescue), 5 ambulans dan 3 mobil logistik.

Pewarta: Katriana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020