Kalau perlu ada perkemahan atau kegiatan yang bisa membaurkan mereka
Cikarang Timur (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mewacanakan untuk menggelar jambore suporter sebelum Piala Dunia U-20 tahun 2021 berlangsung di Indonesia.

"Nantinya saya akan undang suporter. Kalau perlu ada perkemahan atau kegiatan yang bisa membaurkan mereka," ujar Zainudin di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Jawa Barat, Senin (13/1).

Menurut Zainudin, kegiatan tersebut penting agar semua pihak dapat turut menyukseskan Piala Dunia U-20 2021.

Baca juga: Menpora: kepanitiaan Piala Dunia U-20 segera dirampungkan

Menpora tidak ingin pelaksanaan turnamen akbar tersebut terganggu oleh tindakan-tindakan negatif yang dapat merugikan citra Indonesia sebagai tuan rumah.

"Jangan sampai kita mencederai momen ini dengan perilaku tidak tertib karena tamu-tamu dari berbagai negara akan banyak datang ke Indonesia. Turnamen ini saja diikuti 24 negara," tutur Zainudin.

Melalui acara jambore suporter itu, pemerintah mau menyadarkan suporter akan pentingnya rasa kebangsaan.

Setiap orang boleh saja mendukung tim atau daerah kesayangan dalam pertandingan, tetapi persatuan sebagai manusia dan warga negara Indonesia harus didahulukan.

"Boleh bangga terhadap klub atau daerah masing-masing. Tidak ada yang melarang. Bahkan memiliki fanatisme juga boleh. Akan tetapi, jangan lupa kita ini satu bangsa," kata Zainudin.

Indonesia beberapa kali mendapatkan sanksi dari FIFA akibat ulah para suporter.

Baca juga: PSSI surati FIFA terkait sanksi Rp2,8 miliar dan laga tanpa penonton

Baca juga: FIFA dilaporkan jatuhkan denda ke PSSI dan sanksi laga tanpa penonton


Terkini, pada 23 Desember 2019, PSSI disanksi denda sebesar 200.000 chf (sekitar Rp2,8 miliar) oleh FIFA dan melewatkan satu laga resmi FIFA setelah terjadi "pelanggaran disiplin" saat laga kontra Malaysia di kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan tuan rumah itu memang diwarnai dengan insiden keributan antara oknum suporter Indonesia dan Malaysia.

Baca juga: Akibat ricuh GBK, PSSI siap terima sanksi FIFA

Beberapa suporter Indonesia terluka diduga akibat tindakan pendukung Malaysia.

Sanksi dari FIFA tersebut menjadi yang kedua bagi Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 setelah sebelumnya, Oktober 2019, PSSI dikenakan denda kurang lebih Rp643 juta (45.000 chf).

Kala itu FIFA memberikan sanksi setelah kerusuhan suporter mewarnai pertandingan timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019.

Baca juga: Pemerintah apresiasi gerak cepat PSSI siapkan Piala Dunia U-20

Baca juga: PSSI: pembicaraan soal sponsor Piala Dunia U-20 harus diperdalam

Baca juga: Menpora yakin Pemkot mampu persiapkan GBT untuk Piala Dunia U-20

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020