semua anak-anak yang terdampak bencana alam tetap mengikuti proses belajar
Lebak (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Banten memastikan anak-anak mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) usai bencana banjir bandang dan longsor.

"Kami memerintahkan kepada pengelola madrasah agar semua anak-anak yang terdampak bencana alam tetap mengikuti proses belajar," kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak Sudirman di Lebak, Selasa.

Pendidikan madrasah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Sajira, Cipanas dan Curugbitung.

Baca juga: ACT fokuskan bantuan untuk desa terisolir

Namun, berdasarkan pendataan di lapangan tidak ditemukan laporan adanya korban jiwa baik guru maupun siswa.

Saat ini, kata dia, anak-anak madrasah baik tingkat tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara SMP dan Madrasah Aliyah (MA) setara SMA tetap belajar.

Meski gedung madrasah itu mengalami kerusakan berat dan sedang, sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, anak-anak bisa belajar di madrasah maupun sekolah terdekat dengan kondisi tidak terdampak bencana alam.

"Kami memprioritaskan anak-anak itu bisa belajar sesuai pesan Bapak Presiden Joko Widodo dan siswa madrasah bisa mengikuti KBM di sekolah umum yang terdekat sebelum bangunan madrasah itu rampung," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pendidikan madrasah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor tercatat delapan unit dengan kondisi rusak berat, di antaranya MI Al Hidayah Cinyiru Kecamatan Lebak Gedong dan MTS Al Hidayah Cikomara Kecamatan Lebak Gedong.

MU Sepang Kecamatan Sajira, MI Darul Hidayah Kecamatan Cipanas, MA Darul Hidayah Kecamatan Cipanas, MI Hamerang Kecamatan Cipanas, MTS Miftahul Huda Kecamatan Cipanas, MTS Maanarul Hidayah Kecamatan Curugbitung.

Saat ini, kata dia, kondisi bangunan madrasah sudah tidak layak lagi untuk dijadikan KBM akibat diterjang banjir bandang dan longsor.

"Semua gedung madrasah itu kebanyakan lokasinya berada di tepi aliran Sungai Ciberang," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan Kemenag Lebak sudah melaporkan kerusakan gedung madrasah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

Bahkan, kerusakan gedung madrasah itu sudah diusulkan pada Kementerian Agama di Jakarta agar direalisasikan pembangunan.

Kerusakan gedung madrasah itu akibat bencana nasional yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan ribuan orang kehilangan rumah serta 18 jembatan putus. "Kami minta anak-anak semangat belajar, meski kondisi dilanda bencana alam," katanya.

Baca juga: Korban banjir bandang Lebak gotong royong bangun jembatan darurat

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020