sejauh ini belum ada ditemukan kendala dan top up masih terbatas
Padang (ANTARA) - Masyarakat yang hendak membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional Sumatera Barat kini bisa menggunakan telepon pintar dengan menggunakan aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking yang disebut QR Code Indonesian Standard (QRIS).

"Jadi bagi yang mau membayar zakat, infak, sedekah melalui Baznas Sumbar atau pun ke Masjid Raya Sumbar tidak perlu lagi bawa uang tunai, cukup pakai telepon pintar lebih mudah, praktis dan tidak repot," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu pada peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk penerimaan zakat, infak dan sedekah ke Baznas Sumbar dan Masjid Raya Sumbar bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa dan undangan lainnya.

Baca juga: Zakat online tren di anak muda

Menurut dia untuk membayar zakat menggunakan telepon pintar cukup mengunduh aplikasi pembayaran seperti link aja, opo, gopay, dana CIMB Niaga Syariah dan BCA.

"Kemudian cukup memindai kode batang atau barcode dan memasukkan nominal uang yang akan dibayarkan," kata dia.

Terkait dengan keamanan Wahyu memastikan penggunaan aplikasi pembayaran nontunai dan QRIS aman karena yang disimpan ada batasannya hanya Rp2 juta.

"Sampai sejauh ini belum ada ditemukan kendala dan top up masih terbatas, kalau pakai register bisa lebih Rp2 juta," kata dia

Wahyu menyampaikan pihaknya akan terus menyosialisasikan penggunaan QRIS untuk pembayaran infak, sedekah menggunakan teknologi di masjid yang ada di Sumbar.

Bagi pengurus masjid yang ingin menggunakan QRIS tinggal datang ke bank dan dan dalam satu sampai dua hari akan dikeluarkan barcode untuk ditempel di masjid, ujar dia.

Ia mengakui di Sumbar penggunaan aplikasi nontunai belum banyak akan tetapi dengan sosialisasi intensif akan dilihat sebagai suatu kemudahan.

Ia menambahkan salah satu kelebihan QRIS adalah tidak perlu membawa uang tunai dan zakat atau infak yang dibayar langsung masuk.

Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyambut baik penerapan QRIS karena lebih praktis dan mudah.

"Suatu daerah kalau ingin maju harus melakukan digitalisasi dan ini salah satu bentuk nyata, penggunaan QRIS membuat dana zakat yang masuk bisa langsung terekap," kata dia.

Sejalan dengan itu Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar menilai ini adalah terobosan baru untuk memudahkan masyarakat membayar zakat dengan nontunai.

Penggunaan QRIS uangnya langsung masuk ke rekening masjid atau Baznas sehingga pencurian kotak infak di masjid dapat ditekan, kata dia.

Pada sisi lain ia berharap sistem ini terus disempurnakan dan disosialisasikan kepada khalayak sehingga penggunaanya bisa meningkat.

Pada kesempatan itu Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mencoba penggunaan QRIS dengan aplikasi gopay untuk berinfak ke rekening Masjid Raya Sumatera Barat.


Baca juga: Dompet Dhuafa gandeng fintech Duithape salurkan zakat nontunai

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020