Pengobatan dari dinas kesehatan belum maksimal
Jakarta (ANTARA) - Warga terdampak banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, hingga saat ini masih memerlukan pelayanan kesehatan dari pemerintah daerah.

Ketua RW 11 Suyatman di Jakarta, Selasa, mengatakan pascabanjir sejumlah penyakit mulai menyerang masyarakat di antaranya flu, sesak nafas hingga chikungunya.

"Pengobatan dari dinas kesehatan belum maksimal," katanya.

Ia mengakui pengobatan oleh masyarakat saat ini, masih bersifat swadaya.

Selain itu, dirinya berupaya menggandeng beberapa dokter yang secara pribadi mau membantu memeriksa kesehatan warga.

Baca juga: 15 ribu warga terdampak banjir di Cipinang Melayu

Hal senada disampaikan Ketua RW 12 Hanggo Djalu, pascabanjir di Cipinang Melayu, keluhan kesehatan mulai disampaikan masyarakat.

"Warga saya dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas yang bekerjsama dengan salah satu perusahaan negara," jelas Hanggo.

Sementara itu, Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan pascabanjir para tenaga kesehatan telah mengunjungi semua lokasi di wilayahnya.

Sebagian tenaga kesehatan itu bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga terdampak.

Baca juga: NH Zakat salurkan paket kebersihan ke korban banjir Cipinang Melayu
Baca juga: Korban banjir di Cipinang Melayu butuh alat kebersihan


"Mungkin pada saat itu, warga masih ada yang sibuk bersih-bersih rumah, sehingga tidak sempat memeriksakan diri. Nanti kita jadwal kembali," jelas Agus.

Terkait dengan munculnya penyakit pascabanjir, Agus menyatakan jika itu ditemukan langsung diobati.

Bahkan kata dia, pengobatan juga diberikan kepada para petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang membantu di lokasi banjir.

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020