Jakarta (ANTARA) - Sistem pembuatan surat izin mengemudi (SIM) di Satpas SIM Polda Metro Jaya Daan Mogot berjalan secara manual setelah banjir melanda Jakarta mulai awal tahun baru.

Baca juga: Ini dia penilaian uji praktek SIM canggih "e-Drives"

Padahal Satpas SIM Daan Mogot telah memberlakukan sistem canggih "e-Drives," yang memungkinkan penilaian calon penerima SIM secara elektronik, yang diresmikan sejak 5 Desember 2019.

"Saat ini sistem e-Drives belum berani kita nyalakan, karena sejak waktu itu kan Satpas SIM Daan Mogot sempat terendam banjir," ujar Kasie SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Lalu Hedwin di Jakarta, Selasa (14/1).

Saat Satpas SIM Daan Mogot hampir terendam banjir, sebanyak 170 sensor "e-Drives" segera dicopot agar tidak rusak akibat genangan air.

Baca juga: eSIM belum jadi prioritas Kominfo

"Untungnya saat itu petugas piket langsung selamatkan sensor e-drives, mereka langsung cabut itu semua sensor saat air mulai naik," ujar Hedwin.

Kemudian, pemadaman listrik PLN di kawasan sekitar Satpas SIM pada waktu itu membuat pompa tidak berfungsi menyedot genangan.

Oleh karenanya hampir sepekan Satpas SIM beroperasi, pihaknya melayani calon penerima SIM dengan cara manual.

Satpas SIM Polda Metro Jaya masih menghitung total kerugian karena banjir, dan berencana memanggil teknisi untuk mengecek beberapa mesin "e-drives" yang hampir terendam banjir.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020