Kita tidak usah ragu untuk belajar kepada yang sudah lebih maju dulu
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Korean Infrastructure Safety Corporation (KISTEC) Korea Selatan menggelar lokakarya mengenai teknologi Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk memonitor jembatan.

"Kegiatan yang kita selenggarakan ini merupakan kelanjutan dari seminar-seminar sebelumnya," ujar Direktur Jembatan Kementerian PUPR Iwan Zarkasi di Jakarta, Rabu.

Iwan mengatakan sebelumnya telah digelar seminar tentang pelatihan bagaimana monitoring sekaligus inspeksi jembatan khusus.

Kegiatan kali ini merupakan kegiatan kedua mengenai bagaimana mengintegrasikan teknologi SHMS.

"Saya kira perkembangan sistem itu harus kita lanjutkan terus menerus supaya jembatan-jembatan yang ada di Indonesia bisa kita monitor secara seketika karakternya," kata Iwan.

Direktur Jembatan tersebut memahami bahwa pengetahuan mengenai teknologi SHMS ini masih belum banyak tersebar. Oleh karena itu Kementerian PUPR mengundang ahli-ahli dari Korea Selatan yang sudah berpengalaman.

"Kita tidak usah ragu untuk belajar kepada yang sudah lebih maju dulu," ujar Iwan.

Kegiatan lokakarya mengenai teknologi SHMS merupakan bagian dari proyek hibah dari Korea Selatan mengenai "Integrated Management System of SHMS of Special Bridges in Indonesia."

Tujuan dari proyek hibah dengan budget 4,3 juta dolar AS ini untuk meningkatkan efisiensi manajemen jembatan, menjamin integritas jembatan, serta mengurangi risiko ambruknya jembatan.

Rencananya Kementerian PUPR dan KISTEC akan menggelar lokakaryatentang SHMS sebanyak delapan kali.

Lokakarya mengenai teknologi SHMS ini dibuka oleh Direktur Jembatan Kementerian PUPR Iwan Zarkasi serta General Manager KISTEC Korea Selatan Kim Dongjoo, dan dihadiri oleh perwakilan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional serta para ahli infrastruktur.

Baca juga: Kementerian PUPR mulai kerjakan perbaikan jalan amblas di Daan Mogot

Baca juga: Pengerjaan "flyover" molor, kontraktor didenda Rp5,2 juta/hari


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020