Jika bom itu ... dilemparkan ke sebuah mobil maka semua orang di dalam kendaraan itu dipastikan mati,
Hong Kong (ANTARA) - Kepolisian Hong Kong menyebutkan pihaknya berhasil menjinakkan bom pipa dan meringkus empat orang perakit bahan peledak setelah menggerebek sebuah apartemen, di mana mereka mendapati barang-barang terkait demonstrasi seperti masker Guy Fawkes dan alat pelindung.

Polisi juga menggeledah sebuah rumah kampung di lingkungan utara, tempat pihaknya menemukan alat-alat laboratorium, yang mereka duga dapat digunakan untuk merakit bahan peledak. Semua pria itu berusia antara 21-29 tahun, kata pejabat senior pada Selasa malam.

Pihaknya melaporkan sejumlah penemuan senjata dan bahan peledak dalam beberapa bulan belakangan saat protes pro-demokrasi yang meningkat pada bulan Juni atas RUU, yang kini ditarik, yang akan memungkinkan ekstradisi ke China, masih terus berlangsung.

Baca juga: Puluhan ribu orang unjuk rasa di Hong Kong pada hari pertama 2020
Baca juga: Ratusan pengunjuk rasa Hong Kong ditangkap dalam aksi Tahun Baru


Dalam pernyataan terpisah pada Rabu, pemerintah mengatakan membatalkan pertunjukan pesta kembang api Tahun Baru Imlek yang biasanya diadakan di pelabuhan Victoria, yang awalnya direncanakan pada 26 Januari, atas "pertimbangan keselamatan publik."

Inspektur Senior Chan Tin-chu mengatakan kepada awak media bahwa bom tersebut memiliki panjang 8 inci (20 cm) serta berat 1,5 pon (680 gram). Sebuah ledakan terkendali memuntahkan pecahan peluru yang menyisakan lubang di pintu lift bangunan tersebut, katanya.

"Jika bom itu ... dilemparkan ke sebuah mobil maka semua orang di dalam kendaraan itu dipastikan mati," jelas Chan.

Mereka yang ditangkap dicurigai menjadi anggota dari kelompok protes antipemerintah, katanya. Tiga di antaranya merupakan mahasiswa tingkat tiga dan juga didakwa dengan perkumpulan ilegal pada saat Tahun Baru.

Pada awal Desember polisi menyebutkan pihaknya berhasil menjinakkan dua bom rakitan yang ditemukan di salah satu sekolah yang berlokasi di pusat kota.

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris desak China berdialog dengan pemrotes Hong Kong
Baca juga: Demonstran Hong Kong dukung Uighur, bentrokan kembali pecah

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020