Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila kembali membantu pemulangan 29 Anak Buah Kapal (ABK) yang tiba di pelabuhan Aparri, Filipina, dari perairan internasional di sekitar Taiwan pada 20 November 2008. Menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Rabu, 29 ABK itu diberangkatkan menuju Manila dengan menggunakan kendaraan sewaan sebelum dibawa menuju bandara internasional Ninoy Aquino untuk penerbangan kembali ke Jakarta dengan Cebu Pacific setelah semua berkas perjalanan selesai dipersiapkan. Pemerintah Filipina, dalam hal ini pihak Biro Imigrasi memberikan kerjasama yang baik selama proses pemulangan ABK berlangsung. Tiga dari 29 ABK, merupakan ABK yang kapalnya mengalami kebakaran satu bulan lalu saat berada di perairan Fujian, China, yang menyebabkan paspor mereka hilang. KBRI Manila telah mengeluarkan tiga Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) RI kepada mereka. Ketiga ABK tersebut baru beberapa hari berada di kapal yang terbakar dan dipulangkan karena tidak memiliki dokumen perjalanan. KBRI Manila berkoordinasi dengan instansi yang berwenang di Indonesia untuk membantu penyelesaian hak-hak ABK yang belum dipenuhi. Adapun nama dari 29 ABK adalah Samlawi (asal Brebes), Siswa Setyadi (Tegal), Darsono (Brebes), Abdul Cholik (Pemalang), Casro, Deni (Brebes), Deni Supriyadi (Cirebon), Nur Fuad (Tegal), Suwatno (Pemalang), Ismabud (Tegal), Mohamad Untung (Tegal), Mukhamad Hadi Mulyono (Pasuruan), Edi Suhendi (Majalengka), Ismail (Tegal), Rasto (Cirebon), dan Parno (Cilacap). Selain itu, Sutrisno (Indramayu), Jhon Kofi (Kupang), Mustofa (Cirebon), Tomi Yulianto (Tegal), Diyono (Tegal), Suripto (Pemalang), Tarsito Solichin (Tegal), Solikhin (Brebes), Wawang (Cirebon), Taroni (Pekalongan), Slamet Untung (Majalengka), Muhamad Said Syukur (Banyuwangi), Said Helmi (Tegal) dan Mikki (Banyuwangi). (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008