Samarinda (ANTARA News) - Setelah menderita banjir selama 10 hari awal November 2008, kini ribuan warga Samarinda (Kaltim) kembali direpotkan oleh genangan air yang masuk ke rumah serta jalan-jalan utama pada kota berpenduduk 700.000 jiwa itu. Dilaporkan di Samarinda, Kamis malam bahwa kota itu kembali banjir akibat hujan terus menerus selama beberapa hari terakhir bersamaan dengan pasang air Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam. Genangan air cukup tinggi terlihat di kawasan padat penduduk pada Jl. Pemuda I, Jl. Pemuda II, Jl. Pemuda III dan Jl. Pemuda IV. Genangan air tidak hanya di jalan besar namun terlihat menggenangi sebagian rumah penduduk, termasuk beberapa sekolah dasar di kawasan itu. Hal yang sama juga terlihat di Jl. A. Yani serta kawasan pemukiman yang dekat dengan Sungai Karang Mumus antara lain, Sungai Pinang serta Jl. Belibis. Beberapa lokasi yang menjadi langganan banjir di Samarinda seperti Jl. Dr. Soetomo serta simpang Mal Lembusuana juga tergenang air sekitar 20 Cm. Banjir di kawasan juga tidak hanya menggenangi jalan raya namun sudah merembes ke dalam rumah warga setempat. Sejumlah rumah warga di kawasan Ruhui Rahayu (Wr. Soepratman) juga mengalami nasib yang sama karena terendam air. Banjir juga terlihat pada beberapa lokasi di Sempaja, Air Hitam, Air Putih dan Antasari. "Padahal baru sekitar dua pekan kita membersihkan lumpur dari dalam rumah akibat banjir beberapa waktu lalu, namun kini kembali tergenang," kata Syamsul, warga Jl. Pemuda IV Samarinda Hilir. Ia menuturkan bahwa masih mencoba bertahan di rumahnya karena berharap banjir kali ini tidak begitu lama. Saat banjir terjadi sekitar 4 November lalu, ia terpaksa memboyong keluarganya untuk menginap di sebuah hotel selama 10 hari karena menjadi korban musibah tersebut. "Banjir di Samarinda memang belum merengut korban jiwa akibat mati hanyut terbawa arus namun cukup merepotkan. Banjir sempat melumpuhkan transportasi darat akibat ketinggian air di jalan bisa mencapai 50 Cm seperti musibah beberapa pekan lalu," imbuh dia. Banjir di Samarinda sebelumnya sudah diprediksi karena berdasarkan prakiraan BMG Samarida menyebutkan bahwa curah dan itensitas hujan kembali di atas normal pada pekan ketiga November 2008. Pihak BMG Samarinda kembali mengingatkan warga bahwa "Kota Tepian" itu kembali terancam banjir pada akhir Desember 2008 dan awal Januari 2009 karena diperkirakan curah dan itensitas hujan di atas rata-rata.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008