Los Angeles (ANTARA) - Awak pesawat Delta Air Lines tidak memberi tahu pengawas lalu lintas udara saat  memutuskan membuang bahan bakar sebelum melakukan pendaratan darurat , demikian dinyatakan Federal Aviation Administrasi (FAA), Rabu (15/1).

Bahan bakar yang dibuang itu mengenai beberapa sekolah di suatu daerah di Los Angeles hingga menyebabkan cedera ringan pada anak-anak sekolah

Pesawat Delta dengan nomor penerbangan 89, yang berbalik arah untuk pendaratan darurat di Bandara Internasional Los Angeles setelah tinggal landas menuju  Shanghai, membuang bahan bakar di taman bermain milik sedikitnya empat sekolah dasar di jalur penerbangannya. Akibatatnya, sedikitnya 44 anak-anak dan orang dewasa yang berada di bawahnya mengalami cedera ringan, kata Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles di Twitter. 

Tak satu pun dari anak-anak atau orang dewasa yang memerlukan rawat inap, departemen menambahkan.

"Berdasarkan komunikasi kontrol lalu lintas udara kemarin menunjukkan kru Delta Flight 89 tidak memberi tahu pengawas lalu lintas udara bahwa mereka harus membuang bahan bakar," kata FAA. "Dalam situasi darurat ini, prosedur pembuangan bahan bakar tidak dilakukan pada ketinggian optimal yang memungkinkan bahan bakar untuk melakukan atomisasi dengan benar."

Sebelum melakukan pendaratan darurat, pesawat sering membuang bahan bakar untuk mengurangi berat karena alasan keamanan. FAA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kru udara biasanya akan memberi tahu pengendali lalu lintas udara saat keadaan darurat dan menunjukkan perlunya membuang bahan bakar. Petugas pengendali kemudian akan mengarahkan kru ke area pembuangan bahan bakar yang sesuai.

FAA mengatakan akan terus menyelidiki keadaan di balik insiden itu.

The Los Angeles Times memperoleh audio dari percakapan itu, mengutip pengontrol yang menanyakan kepada pilot Delta tentang bahan bakar.

"Oke, jadi Anda tidak perlu menahan untuk membuang bahan bakar atau semacamnya?" tanya petugas. Pilot itu menjawab, "Tidak."

Delta pada Rabu menolak berkomentar tentang pernyataan FAA tetapi mengatakan di situs daringnya bahwa 13 kru pembersih pesawat bekerja dengan para petugas sekolah "untuk membersihkan semua permukaan yang terkena buangan bahan bakar."

Semua sekolah dibuka kembali sesuai jadwal pada Rabu.

Baca juga: Pesawat di AS mendarat darurat gara-gara powerbank terbakar

Baca juga: Pesawat Airbus mendarat keras di dekat Moskow, 23 cedera

 

 

Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Aceh

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020