Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kampanye makan daging sehat dengan cara dimasak dengan benar.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Kamis, mengharapkan masyarakat, dan wisatawan untuk tidak takut menyantap olahan daging, asal diolah secara benar.

"Saya menyatakan Kabupaten Gunungkidul, kalau makan daging di sini aman. Sebagaimana sudah dibuktikan bersama, makan daging Kabupaten Gunungkidul aman Halalal Toyiban," ucap Badingah.

Baca juga: Tim khusus Kemenkes tangani antraks di Gunungkidul

Ia mengatakan Pemkab Gunung Kidul akan menekan peredaran hewan ternak yang berasal dari luar daerah, sebab disinyalir hewan ternak yang terpapar antraks berasal dari luar daerah.

"Kami akan menempatkan petugas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan hewan luar daerah yang masuk ke Gunung Kidul," katanya.

Seperti diketahui, Dusun Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, menjadi salah satu wilayah terpapar antraks. Salah seorang warganya menceritakan pengalaman mengkonsumsi hewan ternak yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif antraks.

Baca juga: 27 warga Gunung Kidul dinyatakan positif antraks

Kampanye makan daging sehat ini dalam rangka menyikapi kasus antraks yang terjadi di Kecamatan Semanu dan Ponjong.

Kepala Dusun Ngrejek Wetan, Narsiko, menceritakan pertengahan Desember 2019 lalu, ada dua ekor sapi sakit secara mendadak. Lalu, sebelum sampai mati, oleh warga sekitar disembelih. Oleh warga dibeli atau brandu, dan dibagikan ke warga.

"Warga Dusun Ngrejek Wetan biasa menyembelih sapi yang sudah sakit, dan dijual ke warga sekitar. Hal ini sebagai upaya untuk membantu warga agar tidak terlalu rugi karena kematian hewan ternak," katanya.

Baca juga: Gunung Kidul gandeng kepolisian cegah jual beli ternak mati

Sebagai perangkat desa, dirinya melaporkan kematian dua sapi milik warganya ke petugas kesehatan hewan. Sampai akhirnya oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul dinyatakan hewan yang disembelih positif antraks, dari hasil uji laboratorium dari BBVET Wates.

Perlu diketahui hasil laboratorium yang disampaikan Dinas Kesehatan Gunung Kidul, sebanyak 27 orang positif antraks. Sebagian besar di Dusun Ngrejek Wetan, sebagian lainnya di Dusun Ngrejek Kulon.

"Saya masih biasa saja meski sudah makan daging sapi tersebut," ucap Marsito.

Baca juga: DIY melokalisasi daerah tercemar antraks di Gunung Kidul
Baca juga: Dinkes: Lokasi penyembelihan ternak Ponjong positif tercemar antraks
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul keluarkan larangan konsumsi daging hewan sakit

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020