Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tinggi muka air (TMA) di sejumlah pos pemantau pintu air tercatat normal pada Jumat (17/1) dini hari.

Berdasarkan data per Jumat pukul 00.01 WIB, seluruh pintu air berstatus siaga 4 atau belum terjadi peningkatan debit air yang siginifikan.

Dalam informasi laman resmi BPBD DKI Jakarta, Jumat, ketinggian air di Pintu Air Manggarai tercatat 600 cm (normal/siaga 4), Karet 280 cm (normal/siaga 4), Krukut Hulu 20 cm (normal/siaga 4), dan Pesanggrahan 60 cm (normal/siaga 4).

Kemudian, ketinggian air di Pintu Air Angke Hulu mencapai 110 cm (normal/siaga 4), Waduk Pluit 190 cm (normal/siaga 4), dan Pasar Ikan 145 cm (normal/siaga 4).

Kondisi normal juga terpantau di Pintu Air Katulampa Bogor dengan ketinggian 10 cm dan Pintu Air Depok 105 cm.

Meski ketinggian air terpantau normal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Jumat sore.

"Waspada potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari," demikian peringatan dini yang dirilis BMKG melalui www.bmkg.go.id.

Sebelumnya, BPBD menganggarkan Rp4 miliar pada 2020 untuk pengadaan enam set alat sistem peringatan dini digital atau Digital Warning System (DWS) di enam titik bukan hanya pengeras suara (speaker).

"Tahun 2020 ini, pengadaan enam set DWS anggarannya Rp4,03 miliar, sesuai dengan nilai yang ada di e-budgetting," kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Insyaf saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1).

Enam titik DWS tersebut, kata Insyaf, akan berada di enam kelurahan yakni di Bukit Duri, Kebon Baru, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate dan Marunda.

DWS tersebut terkoneksi dengan sistem peringatan dini banjir.

Baca juga: BPBD sebut Rp4 miliar untuk enam set DWS

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020