Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengkritik pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly yang mengatakan wilayah Tanjung Priok merupakan daerah kumuh dan memunculkan kriminalitas.

Sahroni mengingatkan Yasonna agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan terutama karena dirinya adalah sosok pejabat publik.

Baca juga: Penganiaya istri di Tanjung Priok beraksi di depan anak kandungnya

Baca juga: Ibu umpankan anak untuk merampok di Terminal Tanjung Priok

Baca juga: Polres Tanjung Priok ungkap prostitusi anak


"Yasonna harus lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan karena beliau adalah Menkumham, pernyataan seperti ini kurang cakap muncul dari seorang Menkumham," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan memang benar banyak kriminalitas muncul dari wilayah yang miskin, namun Yassona tidak boleh generalisasi karena tidak semua anak Tanjung Priok seperti itu.

Sahroni mencontohkan dirinya sendiri merupakan anak asli Tanjung Priok yang tumbuh besar di lingkungan yang keras namun hal tersebut tidak membuatnya terjerumus kepada hal-hal negatif.

"Saya berasal asli dari Tanjung Priok, lahir dan besar di sini dengan kawasan daerah preman, namun hal ini bukan berarti saya preman. Jadi tidak bisa digeneralisasi atas asal daerahnya, tapi balik lagi ke individunya masing-masing," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menkumham Yassona Laoly Dalam kunjungannya ke Lapas narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta Kamis (16/1) mengatakan kemiskinan adalah sumber tindakan kriminal.

Yasonna mencontohkan bahwa anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan Menteng yang terkenal sebagai kawasan elit di akan tumbuh besar dengan cara berbeda.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020