Jakarta (ANTARA/JACX) - Unggahan dengan klaim Ketua KPU RI Arief Budiman menerima suap dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beredar di media sosial Facebook, pada Kamis (16/1).

Berikut isi unggahan salah satu pengguna media sosial buatan Mark Zuckerberg itu:

"Info terhangat, silahkan klik, KETUA KPU ARIEF BUDIMAN mengakui BAHWA dia disuap oleh KETUA UMUM PDIP ibu megawati soekarnoputri seharga 2 TRILIUN.
Arif BUDIMAN jUga mengakui diancam untuk memenangkan PDIP dipilpres 2019.
"

Selain narasi, akun Facebook tersebut juga menyematkan tautan artikel dari sebuah media nasional berjudul "Megawati Menyuap Ketua KPU Arief Budiman Rp2 Triliun? Ini Faktanya".

Kiriman yang telah enam kali dibagikan ulang yang diunggah pengguna Facebook dengan 5.988 pengikut itu, hingga Jumat (17/1), sudah memperoleh 13 penanggap serta lima komentar.

Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, artikel berjudul "Megawati Menyuap Ketua KPU Arief Budiman Rp2 Triliun? Ini Faktanya" itu merupakan konten cek fakta yang dipublikasikan situs berita Medcom.id.

Artikel yang dimuat pertama kali pada 13 Januari 2020 dalam Medcom.id itu memang tidak mengalami perubahan judul ketika ditautkan dalam unggahan akun Facebook.

Namun, narasi yang mengikuti tautan di Facebook tidak sesuai dengan isi artikel.

Pemilik akun, dalam narasi itu, menyebutkan Ketua KPU RI Arief Budiman mengaku diancam dan memperoleh uang dari petinggi partai bergambar banteng moncong putih.

Padahal, artikel Medcom.id itu sebenarnya justru mengklarifikasi kabar bohong atau hoaks dengan narasi sejenis yang disebarkan akun Facebook tersebut. 

Klaim : Megawati menyuap ketua KPU Arief Budiman Rp2 Trilliun
Rating : Salah/Disinformasi
 
Tangkapan layar konten hoaks yang menyebut Ketua KPU RI Arief Budiman disuap Ketua PDIP Megawati dengan uang Rp2 triliun. (Tim JACX)


Baca juga: Ketua KPU sebut tak pernah hubungi Harun Masiku

Baca juga: Bertemu tim hukum PDIP, Ketua KPU: pertemuan biasa

Baca juga: Ketua KPU benarkan penyidik KPK geledah ruangan Wahyu Setiawan

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020