Lawan yang akan dihadapi oleh Greysia/Apriyani pada esok hari adalah pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Melansir laman BWF, pasangan tersebut berada di peringkat ke-30 dunia.
Baca juga: Balas kekalahan atas Kim/Kong, Greysia/Apriyani melaju ke babak final
“Untuk besok, tentu saja kami ingin memberikan yang terbaik, jadi semuanya sudah mulai kami persiapkan dari sekarang. Tapi, kami istirahat dulu sekarang,” kata Greysia usai laga semifinal di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, modal terpenting untuk menghadapi laga final tersebut, yaitu menjaga semangat serta pikiran dan emosi positif.
Baca juga: Apriyani akui kini lebih berani dan percaya diri
Terlebih pada laga semifinal hari ini, Greysia/Apriyani juga sukses membalas kekalahan atas unggulan kelima asal Korea Selatan Kim So Yeong/Kong Hee Yong dengan skor 21-19, 21-15, setelah di dua turnamen sebelumnya, Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019, pasangan Indonesia itu selalu kalah.
“Yang paling penting adalah semangat, pikiran positif dan juga emosi-emosi positif, apalagi hari ini kami baru menang. Jadi, kondisi inilah yang harus dijaga sampai besok. Pikiran-pikiran positif itu harus muncul, sedangkan pikiran negatif dihilangkan,” ujar Greysia.
Baca juga: Impian Jonatan juarai Super 500 perdana pupus di perempat final
Selain mental, Greysia/Apriyani juga mempersiapkan kondisi fisik dengan sebaik-baiknya untuk esok hari.
Apriyani mengungkapkan setelah lelah melewati pertandingan hari ini, dia terlebih dahulu akan beristirahat dan menenangkan pikiran sambil makan dan mendengarkan musik.
Baca juga: Greysia/Apriyani akan hadapi musuh lama asal Jepang di perempat final
Baca juga: The Daddies lalui babak krusial ke semifinal Indonesia Masters
“Yang pasti malam ini saya harus makan, tidur dan bersantai sambil bermain smartphone serta mendengarkan musik, dangdut juga boleh, yang penting pikirannya jadi tenang. Besok pagi, baru kami akan recovery sama-sama sambil nonton video-video pertandingan lawan,” kata Apriyani.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
