Jakarta (ANTARA) - Transisi dari era mekanis ke teknologi digital membuat perusahaan otomotif berpikir matang-matang dalam menentukan strategi menuju masa depan.

CEO Volkswagen (VW) Herbert Diess mengatakan bahwa perusahaan otomotif asal Jerman itu hanya punya satu kesempatan untuk bertahan di industri otomotif, yakni berubah menjadi perusahaan digital.

Baca juga: Mobil listrik hening? VW ID.3 tetap meraung

"Waktu untuk produsen mobil konvensional sudah berakhir," kata Diess dalam sebuah pidato di hadapan eksekutif senior dilansir Japan Times, Sabtu.

"Masa depan Volkswagen terletak pada perusahaan teknologi digital," kata Diess.

Ia menyinggung Tesla, merek mobil listrik Amerika Serikat yang disebut perusahaan teknologi -- bukan perusahaan otomotif -- karena persaingan yang dihadapi bukan sekadar adu desain dan mesin saja, melainkan kecanggihan fitur menuju mobilitas masa depan.

Baca juga: Volkswagen berencana akan menghemat sampai 2 miliar euro pada 2023

Di sisi lain, Diess memperingatkan bahwa pengembangan teknologi membutuhkan ongkos riset mahal, sementara kondisi pasar tidak menjamin apakah mobil berteknologi canggih akan laku di pasaran.

Untuk itu, Diess mengajak para eksekutif untuk menyatukan visi dan siap melakukan perubahan -- termasuk memotong biaya tertentu di masa depan -- untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda di industri itu.

"Kami punya satu kesempatan untuk mengamankan masa depan kami. Mari kita gunakan," tambahnya.

VW merupakan grup otomotif raksasa yang menaungi 12 merek, antara lain VW itu sendiri, Porsche, Seat, Skoda dan Audi. Mereka menetapkan target penjualan 32 juta kendaraan listrik dan hybrid pada tahun 2029.

Baca juga: VW klaim akan hasilkan satu juta mobil listrik di 2023

Baca juga: Penjualan VW naik, pasar terbesar China
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020