Kiev (ANTARA) - Jenazah 11 warga negara Ukraina, yang tewas ketika pesawat mereka tertembak jatuh di Iran bulan ini, dibawa pulang ke Ukraina pada Minggu dalam upacara khidmat di bandara Kiev.

Semua 176 orang yang berada di pesawat Ukraine International Airlines, dalam penerbangan dari Teheran ke Kiev, itu tewas ketika jet Boeing 737-800 tersebut tertembak jatuh 8 Januari. Pada hari itu, Iran sedang bersiaga penuh menghadapi kemungkinan serangan Amerika Serikat.

Sebagian besar orang yang berada di pesawat nahas itu adalah warga negara Iran atau yang berkewarganegaraan ganda. Ada 57 warga negara Kanada dalam penerbangan itu dan sembilan Ukraina merupakan awak pesawat.

Dengan disaksikan oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy, peti-peti jenazah dengan diselimuti bendera Ukraina diturunkan satu per satu dari sebuah pesawat militer Ukraina dan dimasukkan ke mobil jenazah yang telah menunggu di Bandara Boryspil di Kiev.

Para prajurit mengangkat sejumlah bendera untuk mewakili kewarganegaraan berbeda para korban yang meninggal.

Kerabat para korban berdatangan ke bandara dengan membawa ikatan-ikatan bunga. Staf maskapai penerbangan, yang beberapa anggotanya sambil menangis, menunggu di landasan.

Iran pada Sabtu (18/1) mengumumkan akan mengirimkan kotak-kotak hitam ke Ukraina untuk diteliti namun tidak mengatakan kapan proses itu akan dijalankan. Perwakilan Iran dijadwalkan tiba di Ukraina pekan ini.

Tragedi pesawat itu telah memicu kerusuhan di Iran dan meningkatkan tekanan internasional terhadap Iran saat negara itu bergulat dalam perselisihan lama dengan Amerika Serikat menyangkut program nuklirnya.

Kedua negara juga berselisih soal pengaruh Iran di kawasan yang dengan cepat meletus menjadi konflik terbuka bulan ini.

Sumber: Reuters
Baca juga: Pengunggah video serangan roket pesawat Ukraina dipenjara
Baca juga: Presiden Iran sebut penembakan jet Ukraina "tak termaafkan"
Baca juga: Presiden: Pelaku peristiwa pesawat jatuh Ukraina harus tanggung jawab

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020