Saya juga pernah nemu dompet, tapi enggak ada isinya cuma ada ATM saja
Jakarta (ANTARA) - Sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai, Jakarta selain menimbulkan masalah juga membawa rezeki bagi Petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air (UPKBA) Dinas Lingkungan Hidup yang mereka sebut dengan istilah 'kiriman online'.

Ripaldi (21) petugas UPKBA Pintu Air Manggarai, saat berdinas Minggu, mendapat tas ransel warna hitam masih layak pakai hanyut bersama tumpukan sampah lainnya.

Tas tersebut lalu dicuci dan dibawa pulang, rencananya akan dipakai untuk kuliah.

Selain tas, Ripaldi juga menunjukkan topi yang dikenakanya selama bertugas merupakan hasil temuan dari tumpukan sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai.

"Saya juga pernah nemu dompet, tapi enggak ada isinya cuma ada ATM saja," kata Ripaldi yang sudah tiga tahun bekerja sebagai PJLP UPKBA di Pintu Air Manggarai.

Baca juga: Pintu Air Manggarai juga jadi tempat mancing ikan gratis

Benda berharga yang memiliki nilai jual pernah ditemukannya selama bertugas yakni tabung gas isi 13 kg, tabung tersebut lalu dibawa pulang dan dijual seharga Rp100 ribu.

Tidak hanya Ripaldi, M Ridwan (30) juga menceritakan pengalamannya mendapatkan kiriman 'online' di Pintu Air Manggarai seperti kandang burung dara.
Tas dan topi hasil kiriman 'online' yang didapat petugas PJLP UPK Badan Air DLH di Pintu Air Manggarai Jakarta Pusat, (19/1/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Kandang burung tersebut ditemukan oleh pemulung yang sehari-hari memungut sampah di Pintu Air Manggarai.

"Kandang burungnya saya beli dari pemulung yang menemukan Rp80 ribu, sebagai upah jasa kan dia yang ambil dari air," kata Ridwan.

Ridwan juga pernah menemukan sejumlah dompet, ada dompet yang berisi uang Rp350 ribu, dompet kosong, hingga dompet yang berisi dokumen pemiliknya seperti ATM, STNK, KTP hingga kartu namanya.

Beberapa dompet temuan tersebut diambil oleh Ridwan dan ada juga yang dikembalikannya kepada pemiliknya.

Baca juga: Pintu air Manggarai siaga tiga

"Pernah ketemu dompet ada nomor telepon pemiliknya, kebetulan isinya penting semua, tidak ada duitnya, tapi ada ATM, KTP, STNK kayaknya ini penting sama pemiliknya," kata Ridwan yang sudah tujuh tahun bekerja sebagai PJLP UPKBA DLH.

Setelah menghubungi pemiliknya, Ridwan mengembalikan dompet tersebut dan si pemilik menceritakan kalau dompetnya tersebut telah dicuri saat mobilnya dibobol oleh perampok pemecah kaca mobil.

"Untung dikembalikan ternyata dompetnya dicuri orang dan orangnya butuh dompetnya, akhirnya saya dikasih uang Rp100 ribu sebagai tanda terimakasih," kata Ridwan.
Seorang pemulung memungut plastik di antara tumpukan sampah yang tersangkut di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, (19/1/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Beragam sampah hanyut dan tersangkut di Pintu Air Manggarai, kebanyakan sampah plastik, styrofoam, tapi ada juga sampah-sampah seperti helm, tempat tidur, kasur, bantal, hingga sofa.

Tidak hanya itu, petugas juga menemukan bermacam pakaian, bahkan kolor dan kondom ikut hanyut terbawa air, terutama setelah banjir.

Tak jarang pernah juga ada mayat manusia yang tersangkut di Pintu Air Manggarai.

Baca juga: Pintu air Manggarai kembali normal didukung dua truk sampah saja

"Kalau ada orang hanyut di Ciliwung, pasti ada petugas SAR yang datang dan berjaga-jaga di pintu air," kata Ridwan.

Beberapa benda yang masih layak pakai seperti kasur dan batal selain dibuang ke pembuangan akhir sampah di Perintis, ada juga yang diambil untuk dimanfaatkan sebagai tempat istirahat petugas Pintu Air Manggarai.

Selain petugas UPKBA, warga sekitar juga banyak mencari botol plastik di Pintu Air Manggarai, mereka juga menemukan benda-benda 'online' tersebut untuk mereka pakai atau mereka jual kepada yang lain.


 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020