Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengoptimalkan pendistribusian logistik pengungsi korban banjir bandang dan longsor untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

"Hingga 20 hari terakhir ini belum ditemukan kerawanan pangan di tempat pengungsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabuaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin.

BPBD mengoptimalkan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi pengungsian bencana banjir bandang dan longsor.

Di pengungsian Kampung Cigobang Desa Banjarsari dan Kampung Gunung Julang Desa Lebak Situ Kecamatan Lebak Gedong terus dilakukan pendistribusian logistik, pakaian dan selimut.

Sebab, lokasi itu masih terisolir akibat jembatan putus dan akses jalan tertimbun longsor, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.

Pendistribusian ke lokasi terisolasi tersebut menggunakan jalur udara dengan melibatkan Helikopter Polairud Banten.

"Semua lokasi pengungsi yang terisolir itu menerima bantuan logistik dan terpenuhi kebutuhan pelayanan dasar," katanya menjelaskan.

Baca juga: Pengungsi korban banjir Lebak mulai berkurang

Baca juga: Pramuka bersihkan puing pascabanjir Lebak

Baca juga: Warga Lebak gunakan perahu karet pascabencana banjir


Menurut dia, bantuan logistik juga didistribusikan ke pengungsi yang tinggal di di Posko Dodiklatpur, Ciuyah dan Posko PGRI Kecamatan Sajira.

Pendistribusian logistik berupa beras, aneka makanan camilan, minyak, lauk pauk, gula, air kemasan dan lainnya.

Selain itu juga pakaian, selimut, pakaian dalam, popok bayi, keperluan mandi dan perlengkapan anak sekolah.

Bantuan logistik itu disalurkan melalui pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat BNPB, Kementerian, BUMN, perusahaan swasta, asosiasi pengusaha dan hukum serta komponen masyarakat.

Selama ini, kata dia, persediaan kebutuhan logistik relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan pengungsi korban banjir bandang dan longsor yang terjadi 1 Januari 2020.

"Kami mengapresiasi bantuan logistik itu, sehingga terpenuhi kebutuhan konsumsi pengungsi," kata Kaprawi.

Sementara itu, sejumlah pengungsi di Posko Dodiklatpur Ciuyah mengatakan bahwa mereka hingga kini terpenuhi kebutuhan konsumsi makan sehari-hari juga terlayani pengobatan kesehatan.

"Kami hingga kini terpenuhi makan sehari-hari, namun mereka merasa bingung setelah tempat kediaman hanyut diterjang luapan Sungai Ciberang. Kami berharap pemerintah dapat membangun yang baru," kata Rosid, warga Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak.*

Baca juga: Pemkab Lebak sediakan huntara bagi warga korban banjir

Baca juga: Pemkab Lebak verifikasi korban banjir bandang

Baca juga: Pemprov Babel - PT Timah bangun pesantren hancur diterjang banjir

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020