Jakarta (ANTARA) - Gredu, penyedia platform digital untuk administrasi sekolah, menargetkan ada sekitar 500 sekolah yang menggunakan platform mereka tahun ini.

"Target sebanyak-banyaknya, 500-600 sekolah," kata CEO Gredu Rizky Anies, saat peluncuran di Jakarta, Senin.

Gredu hingga saat ini sudah bekerja sama dengan 200 sekolah yang tersebar di lima provinsi, antara lain Jakarta, Banten dan Bangka Belitung. 70 persen sekolah yang menggunakan Gredu adalah sekolah negeri.

Perusahaan rintisan ini mengaku baru saja mendapatkan pendanaan Pra-seri A dari Vertex Ventures. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi Gredu agar cakupannya bisa lebih luas hingga ke pelosok Indonesia.

Gredu merupakan platform administrasi yang ditujukan untuk sekolah, mereka menyediakan berbagai produk yang dapat digunakan oleh sekolah, guru, murid dan orang tua murid.

Salah satu produk mereka, Gredu Teacher diklaim bisa mengurangi alokasi waktu guru untuk mengurus administrasi hingga 2 jam. Menurut riset Gredu, guru memerlukan 5 jam per hari untuk mengurus administrasi sekolah.

Sementara untuk murid, melalui Gredu Student, mereka bisa melihat nilai, kehadiran hingga mengetahui jadwal belajar lewat ponsel.


Baca juga: Gredu tawarkan platform digital administrasi sekolah

Baca juga: Sistem administrasi perkantoran maya diberlakukan di Kulon Progo-DIY

Baca juga: Aplikasi edupres pangkas biaya LKS di sekolah

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020