Pati (ANTARA) - Sejumlah daerah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang secara geografis berada di kawasan pegunungan dan termasuk daerah rawan tanah longsor perlu dilengkapi dengan alat deteksi dini early warning system (EWS) bencana tanah longsor.

"Daerah rawan longsor yang sudah dilengkapi sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) baru satu lokasi, yakni di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati. Daerah lain yang rawan longsor sebetulnya juga banyak," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetyo di Pati, Senin.

Di antaranya, kata dia, di Kecamatan Gembong, Gunungungkal, serta Pucakwangi.

Untuk penambahan alat EWS, kata dia, selain perlu melakukan pengecekan kondisi daerahnya apakah benar-benar rawan bencana tanah longsor, juga harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Anggaran tahun 2020, kata dia, memang belum ada usulan pengadaan alat EWS tersebut, sedangkan alokasi anggarannya juga hanya Rp700-an juta.

Menurut dia, masyarakat sekitar juga perlu mengetahui daerah yang termasuk rawan longsor, serta deteksi dini ketika ada retakan untuk segera dilakukan antisipasi dengan penutupan lokasi tersebut dengan terpal atau alas yang bisa mencegah air hujan masuk ke dalam tanah.

Baca juga: Sistem EWS BPPT pantau banjir dan longsor dukung kesiapsiagaan bencana

Baca juga: BPBD Bantul: Sistem peringatan dini banjir dan longsor berfungsi baik

Baca juga: BMKG sebut hanya Indonesia yang deteksi tsunami Palu


Untuk memastikan alat EWS yang terpasang di Desa Gunungsari masih berfungsi secara normal, pihaknya juga menerjunkan petugas untuk melakukan pengecekan.

Perawatan EWS mutlak dilakukan, terlebih pada musim penghujan seperti sekarang ini sehingga alat tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya dan dapat menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada tahun 2019, masyarakat setempat mengikuti simulasi untuk mengenalkan unit peringatan dini bencana itu sehingga masyarakat bisa bersiap untuk mencari tempat perlindungan ketika sirine berbunyi.

Selain mengimplementasikan unit EWS di daerah yang dimungkinkan rawan bencana pada cuaca ekstrem, BPBD Pati juga memiliki aplikasi Sistem Informasi Dini Bencana (Sidina).

Aplikasi berbasis daring yang dapat diunduh di playstore ini diyakini mempercepat proses pelaporan jika terjadi bencana alam di Kabupaten Pati.

Aplikasi yang diluncurkan tahun 2019 itu, ratingnya sendiri sudah 4,6 bintang dan memiliki banyak komentar positif dari masyarakat.*

Baca juga: BMKG sebut perlu ada pemodelan tsunami karena longsor dan erupsi

Baca juga: Antisipasi longsor, Jepara ajukan 10 alat sistem peringatan dini

Baca juga: Peneliti: pendidikan siaga bencana mesti sesuai karakteristik lokal

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020