Makassar (ANTARA) - Dokter spesialis anestesi di RSUP Wahidin 
Sudirohusodo dan RS Unhas Prof Dr dr Syafri K Arif, SpAn mengemukakan baru kali ini rumah sakit tersebut menerima pasien tertusuk ikan cenro seperti yang dialami pelajar bernama Muhammad Idul.

Syafri di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, mengatakan kejadian yang menimpa siswa Kelas 2 SMP Negeri 3 Siompu Buton itu memang langka.

"Seingat saya memang kasus ini yang pertama di RS Wahidin Sudirohusodo. Jadi tusukan akibat ikan ini memang yang langka," katanya.

Ia menjelaskan, selama ini para dokter termasuk dirinya sudah terbiasa melakukan operasi pencabutan benda yang tertancap di tubuh seseorang.

Baca juga: Seorang pelajar diserang ikan cenro
Baca juga: Dokter terus pantau kondisi pelajar yang diserang ikan cenro


Namun benda tersebut umumnya senjata tajam dan bukan dari ikan seperti yang terjadi pada pasien Muhammad Idul.

"Operasi-operasi seperti ini (pencabutan benda asing di tubuh) bukan hal luar biasa. Biasanya kita hanya tangani pasien yang tertusuk badik (senjata tajam khas Makassar)," ujarnya.

Siswa yang tercatat tinggal Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, ini mengalami peristiwa tragis saat membantu orang tuanya memancing di laut pada 18 Januari 2020.

Tiba-tiba, ikan cenro itu terbang lalu moncongnya tertancap ke leher Muhammad Idul dan tembus ke belakang.

Ia pun dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Siloam, Bau-Bau.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020