Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para guru guna memajukan dunia pendidikan nasional. "Pemerintah sangat serius untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para guru," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 63, di Stadion Tenis Senayan, Jakarta, Selasa. Keseriusan itu, kata Presiden, diwujudkan dengan pencanangan guru sebagai jabatan profesi pada 2 Desember 2004, diteruskan dengan diterbitkannya UU Guru dan Dosen pada tahun 2005 dan pada 2008 menerbitkan PP 47/2008 tentang pendanaan pendidikan dan PP 48/2008 tentang wajib belajar. "Minggu ini dalam rangka penghormatan pada guru, kami mengeluarkan PP tentang guru yang mengatur sejumlah tunjangan yang akan diberikan," kata Presiden. Mengenai anggaran pendidikan 20 persen untuk APBN 2009, Presiden mengatakan komitmen itu tidak akan diubah, meski krisis keuangan global semakin terasa dampaknya pada perekonomian nasional. "Meski krisis keuangan berdampak pada ekonomi dan APBN, komitmen mengenai anggaran pendidikan 20 persen tetap akan dijalankan," katanya. Namun, presiden berpesan agar penggunaan anggaran itu dilakukan sebaik-baiknya supaya tepat sasaran, efisien dan efektif serta bebas penyimpangan. Menurut Presiden, pada akhir 2008 ini jumlah guru yang telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mencapai 738.042 orang, sehingga masih tersisa 163.565 yang belum diangkat. "Sisanya jadi tugas untuk dituntaskan pada 2009. Dengan ini, pemerintah ingin berikan bukti bukan janji," katanya. Dalam kesempatan itu Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Mendiknas Bambang Sudibyo, Mensesneg Hatta Rajasa, Menpan Taufik Effendi dan Menkominfo Muhammad Nuh serta Ketua Umum PGRI Sulistyo. Presiden memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan di bidang pendidikan kepada Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi, Wagub Bali Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Bupati Wonogiri Begug Poernomo Sidi, dan Walikota Yogyakarta Herry Zudiarto. Selain itu juga kepada Bupati Lamongan Masfuk, Bupati Murung Raya Kalteng Willy Midel Yoseph, Bupati Hulu Sungai Tengah Kalsel Saiful Rasyid, Bupati Minahasa Selatan Sulut Ramoy Markus Luntungan, Bupati Gowa Sulsel Ichsan Yasin Limpo, dan Bupati Sumbawa Barat Zulkifli Muhadi. Penghargaan Satyalencana Pendidikan juga disematkan Presiden kepada Sutrini Kepsek SDN 35 SP 8 Selimantan Jaya Kalbar, Alawani guru SDN no 112/X Desa Sungai Benuh, Provinsi Jambi, Hidayah Sahihu guru SDN Pinogu Provinsi Gorontalo dan Naftali Asmuruf guru SD Inpres 31 Warnare Kampung Tanah Merah Manokwari Provinsi Papua Barat. Penghargaan juga diberikan kepada Muslimah Hafsari guru SDN 6 Gantong Provinsi Bangka Belitung, Misrayeti guru TK Yayasan Raudhatul Jannah Provinsi Sumbar, Sri Rahayu guru SD 2 Yayasan Pupuk Kaltim Bontang, Marsudi Nugroho guru SMPN 8 Kediri Provinsi Jatim, Saptono Nugrahadi guru SMAN 3 Salatiga Jateng, Sri Karyani Kepsek TK PKK Palur Sukoharjo Yogyakarta, Suparno Kepala SMAN 5 Yogyakarta, Ramlyd pengawas SMP Kota Kendari Sulawesi Tenggara dan Maksimum Boonde pengawas SMA/SMK Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.(*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008