Kader PKS hanya ingin memberikan yang terbaik ketika diberi amanah oleh pimpinanJakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta Syakhir Purnomo menyatakan pihaknya tidak kecewa dan legowo dua kadernya gagal maju menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, malah saat ini PKS harus berbagi cawagub dengan Gerindra.
Menurut Syakhir, dua calon mereka sebelumnya, Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu juga telah berbesar hati dengan keputusan politik yang sudah diambil Gerindra dan PKS.
"Kader PKS hanya ingin memberikan yang terbaik ketika diberi amanah oleh pimpinan. Tapi kemudian ketika pimpinan memberikan tugas yang lain, mereka juga siap termasuk ada pergantian," kata Sakhir saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Baca juga: DPRD DKI bentuk panlih Wagub DKI pada Januari
Ia mencontohkan pengalaman politikus PKS, Mardani Ali Sera, yang dulu batal diusung sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi calon gubernur Sandiaga Uno. Saat itu, PKS dan Gerindra mengganti cagub-cawagub DKI menjadi Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Ya, bagi kader PKS, pergantian itu biasa. Kan kami prajurit, mau kasih tempat lain siap saja. Tekadnya adalah memberi yang terbaik bagi warga Jakarta," ucap dia.
Partai Gerindra, pada Senin ini mengumumkan dua calon Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno yang mundur usai diajukan sebagai calon wakil presiden dan menyatakan keduanya telah mendapatkan persetujuan dari koalisinya, PKS.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dua nama itu berasal dari empat nama bakal cawagub yang diusulkan Partai Gerindra dan dua nama yang diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang disaring menjadi satu nama dari masing-masing partai.
Dua nama tersebut adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan Politikus PKS Nurmansyah Lubis.
"Surat ini menyatakan telah menyetujui dan mengusulkan dua nama, untuk dijadikan calon wakil gubernur DKI, yaitu Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra," kata Sufmi di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Sufmi menyebutkan bahwa surat keputusan tersebut juga sekaligus mencabut surat keputusan terdahulu yang mengajukan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai cawagub DKI.
Sufmi mengatakan surat tersebut telah ditandatangani oleh kedua partai baik oleh Gerindra maupun oleh PKS.
"Surat yang sudah disetujui bersama ini dan telah ditandatangani oleh kedua belah pihak dari unsur pimpinan partai PKS dan Gerindra, pada hari ini resmi saya serahkan kepada DPD Gerindra DKI Jakarta, dan Fraksi Gerindra DKI Jakarta," kata dia.
Posisi wagub Jakarta telah kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden.
Namun proses pemilihan di DPRD DKI berjalan alot. Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas.
Hingga kini rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana. Sebelumnya ada dua cawagub dari PKS yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Kemudian Gerindra juga mengusulkan empat nama kandidat yakni Sekda DKI Jakarta Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro dan Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria.
Baca juga: Tak muncul pengumuman Cawagub DKI, PKS awalnya berniat tahan informasi
Baca juga: Gerindra umumkan dua nama sebagai Cawagub DKI Jakarta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020