Bandung (ANTARA) - Kementerian Agama Kota Bandung menyatakan berencana untuk mengatur isi khotbah Jumat yang disampaikan di Masjid wilayah Kota Bandung demi menjaga toleransi beragama.

Kepala Kantor Kementeriam Agama Kota Bandung, Yusuf Umar mencontohkan hal tersebut sudah diterapkan di Abu Dhabi oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Apabila wacana tersebut di terapkan di Indonesia, maka menurutnya naskah khotbah akan disiapkan oleh Kemenag.

"Dalam hal ini di indonesia mungkin (naskah khotbah) lewat kementerian agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun wa robun gofur,” kata Yusuf di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa.

Menurutnya metode seperti itu dapat membuat Indonesia lebih memiliki toleransi yang tinggi dan ketentraman bermasyarakat. Maka, ia harap Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa mendukung wacana Kemenag tersebut.

Nantinya, kata dia, isi dakwah akan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di Tanah Air. Salah satunya, kata dia, sikap beragama dengan toleran yang sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara.

"Bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antar umat beragama ini supaya tetap rukun, aman damai dan hidup sesuai negara pancasila ini bagaimana agar masyarakat melaksanakan ajaran agamanya dengan tenang tanpa mengganggu yang lain,” katanya.

Selain itu, ia juga berharap agar Pemerintah Kota Bandung dapat mendukung wacana tersebut. Sehingga ia berharap upaya menjaga toleransi tersebut tidak hanya wacana semata.

"Diharapkan ini tentu saja perlu ada political will dari pemerntah kota. Kalau Bapak wali menghendaki, kami siap untuk mengawal itu,” kata dia.

Baca juga: Pengawasan khotbah Jumat tidak perlu

Baca juga: Ma'aruf Amin beri khotbah bagaimana sikapi perbedaan

Baca juga: Pemkab Cianjur keluarkan surat edaran pencegahan LGBT


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020