Apabila setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala serupa, dianjurkan langsung untuk berobat
Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya untuk antisipasi penyebaran dan pencegahan datangnya virus Pneumonia yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

"Dengan KKP Kelas 1 Surabaya kami sudah koordinasikan untuk penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Rabu.

Dia menjelaskan antisipasi itu sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Nomor 443/753/436.7.2/2020 tentang Kewasapadaan Terhadap Penyakit Pneumonia.

Ia mengatakan sampai dengan hari ini, di Indonesia, khususnya Surabaya, belum ada penemuan terkait dengan penyakit tersebut.

Namun demikian, pemkot terus berupaya melakukan sosialisasi untuk mencegah dan mewaspadai datangnya penyakit itu.

"Sampai sejauh ini belum ada laporan penemuan kasus tersebut, tetapi kita tetap harus mewaspadai penyakit itu," katanya.

Baca juga: KKP Surabaya perketat pengawasan kedatangan penumpang dari luar negeri

Selain itu, pihaknya membuat surat edaran yang disebar kepada fasilitas pelayanan kesehatan agar memperhatikan dan mewaspadai apabila ada pasien yang mengalami gejala terserang virus tersebut.

"Terutama bagi masyarakat yang sedang berpergian ke Tiongkok, termasuk Singapura, Hongkong, Wuhan atau Beijing untuk memperhatikan gejala-gejalanya," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat, apabila berada di Tiongkok, agar menghindari kunjungan ke pasar ikan atau tempat jualan hewan hidup.

Selain itu, jika dalam perjalanan berinteraksi dengan orang yang mempunyai gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, ia berpesan agar segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"Apabila setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala serupa, dianjurkan langsung untuk berobat," ujarnya.

Dia menjelaskan penyakit Pneumonia Wuhan, Tiongkok disebabkan virus influenza.  Diduga virus baru ini berjenis Corona Virus.

"Tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis spesiesnya," katanya.


Baca juga: RSUD Sawah Besar tangani 35 kasus pneumonia balita di tahun 2019
Baca juga: Kemenkes: Potensi penyebaran MERS-CoV tidak sebesar dugaan
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020