Bogor (ANTARA) -
Pembangunan jalan tol Bogor Outher Ring Road (BORR) Seksi 3A, sepanjang 2,85 km, ditargetkan selesai pada April 2020, sehingga menjelang arus mudik Lebaran tahun 2020 sudah bisa dimanfaarkan secara fungsional sebagai jalur arus mudik alternatif.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, Hendro Atmodjo, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, dengan selesainya pembangunan jalan tol BORR Seksi 3A, yang merupakan lanjutan dari Seksi 1 dan Seksi 2, maka penggunana jalan dapat melintasi jalan BORR, sepanjang 11,3 km dari Sentul Selatan di Kabupaten Bogor hingga ke Simpang Semplak di Kota Bogor.

Hendro Atmodjo menjelaskan, pembangunan jalan tol BORR, beradasarkan perjanjian dalam kontrak, seharusnya selesai pada akhir Desember 2019. Namun, karena adanya kendala di lapangan, baik teknis maupun non-teknis, maka pembangunan jalan tol itu, menjadi terlambat.

"Kami meminta waktu sekitar tiga bulan, kepada Kementerian PUPR, untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan yang belum terselesaikan," katanya.

Pimpinan Proyek jalan tol BORR Seksi 3A, Leona Roedhabuasaru menambahkan, keterlambatan pekerjaan proyek itu antara lain, karena adanya keterlambatan ketersediaan lahan untuk pembangunan jalan tol.

"Ada beberapa titik lahan yang telah dibebaskan oleh Kementerian PUPR, tapi belum bisa dimanfaatkan, karena ternyata perjanjian dari pemilik lahan dan penyewanya belum selesai. Ada juga pemilik lahan yang sebagian lahannya terkena proyek, tapi minta dibebaskan seluruhnya. Kendala lainnya adalah, musim hujan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Hendro Atmodjo, atas nama pimpinan PT Marga Sarana Jabar, juga menyatakan meminta maaf kepada masyarakat, atas keterlambatan pekerjaan proyek pembangunan jalan tol BORR tersebut.

Menurut dia, PT Mitra Sarana Jabar saat ini meningkatkan intensitas pekerjaan, sehingga sekitar 20 persen pekerjaan yang belum selesai, dapat diselesaikan selama tiga bulan ke depan.

Direktur Teknik PT Marga Sarana Jabar, Florysco Partogi Siahaan, mengatakan, pekerjaan yang dilakukan saat ini, menambah satu alat berat, dari lima unit menjadi enam unit. "Masih ada pekerjaan pengangkatan girder. Pada musim hujan saat ini, kami menyesuaikan dengan kondisi musim hujan," katanya.

Manajer proyek pembangunan jalan tol BORR Seksi 3A, Yusuf Luqman menambahkan, meskipun pekerjaan pembangunan tol BORR Seksi 3A intensitasnya ditingkatkan, tapi tetap mengutamakan, kesehatan dan keselamatan kerja (KKK). "KKK itu menjadi syarat dalam pekerjaan proyek pembangunan," katanya.***1***

(T.R024)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020