Badung (ANTARA) - Selama periode bulan Januari hingga Desember tahun 2019 yang lalu, wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara yang datang ke Pulau Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tercatat mengalami pertumbuhan sebesar tiga persen.

"Tahun 2019 tercatat sebanyak 6.298.852 orang wisman tiba di Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Jika dibandingkan tahun 2018 dengan catatan 6.127.437 orang wisman, maka ada pertumbuhan wisman sebanyak 171.415 orang," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado, di Mangupura, Rabu.

Menurut dia, capaian tersebut merupakan hal yang sangat positif dan menunjukkan bahwa pesona dan daya tarik Pulau Dewata bagi para wisatawan dunia masih sangat kuat yang dibuktikan dengan pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun.

"Selain itu, catatan ini sangat positif karena saat terjadi tren penurunan penumpang dan kunjungan wisatawan mancanegara di banyak bandara di Indonesia, kami masih dapat mencatatkan pertumbuhan," katanya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2019, posisi China sebagai negara penyumbang wisatawan terbanyak yang datang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai, tergusur oleh jumlah wisatawan asal Australia yang tercatat mengungguli jumlah wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu.

"Untuk tahun 2019, jumlah wisatawan berpaspor Australia yang kami layani sebanyak total 1.230.133. Itu mengungguli wisman asal China, dengan jumlah sebanyak 1.196.497 jiwa atau selisih sekitar 33 ribu orang wisman," ujar Herry Sikado.

Sementara, untuk posisi ketiga negara penyumbang wisman terbanyak ke Bali ditempati wisatawan asal India dengan jumlah 377.543 orang, disusul Britania Raya dengan 287.266 wisman serta Amerika Serikat di posisi kelima dengan catatan 277.203 orang wisatawan.

Dibandingkan dengan jumlah kunjungan di tahun 2018, wisatawan asal Australia mengalami pertumbuhan sebesar empat persen pada tahun 2019 lalu. Jumlah kedatangan wisatawan berpaspor India juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar enam persen.

"Berbeda dengan kedua negara tersebut, jumlah kedatangan turis asal China pada tahun 2019 mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni sebesar 15 persen," kata ujar Herry Sikado.

Ia menambahkan, pada tahun 2020 ini, pihaknya optimis tingkat kunjungan wisman ke Bali akan terus meningkat.

Pada bulan Januari 2020 juga akan ada dua maskapai penerbangan yang membuka dua rute penerbangan internasional baru yang diyakini dapat semakin meningkatkan angka kunjungan wisman.

"Pada tahun ini, kami juga akan terus fokus untuk semakin meningkatkan pelayanan terhadap para penumpang, sehingga citra Bali dan bandar udara di dunia dapat semakin berkibar. Tentunya hal tersebut juga akan memiliki multiplier effect terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020