Kupang (ANTARA) - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan pemerintah untuk secepatnya mengambil langkah penanganan terhadap serangan demam berdarah dengue (DBD), yang mulai melanda sejumlah daerah di provinsi itu.

"Dalam rapat dengar pendapat dengan mitra organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pekan lalu, sesungguhnya Komisi V telah memberikan peringatan kewaspadaan terhadap wabah DBD," kata Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT Yunus Takandewa di Kupang, Kamis.

Pada saat ini Komisi V DPRD Provinsi NTT sedang bertugas memantau semua region pulau-pulau untuk melihat langsung dampak bencana hidrometeorologi dan ancaman DBD.

"Baru saja saya mendapat laporan dari anggota Komisi V Eman Kolfidus bahwa Sikka telah diumumkan kejadian luar biasa (KLB) DBD," katanya.

Baca juga: Dinkes Waykanan lakukan pengasapan untuk tekan penyebaran DBD

Baca juga: 22.995 kader jumantik Surabaya dikerahkan antisipasi DBD

Baca juga: Waspada DBD jika terdapat gejala khas saat anak demam


Selain Sikka, berdasarkan informasi dari lapangan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lembata juga sudah mengumumkan KLB DBD di daerah itu.

Terikait dengan informasi itu, dia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT untuk segera melakukan upaya pertolongan di lapangan.

"Kami mengingatkan agar penanganan harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.

Selain itu, dia juga telah meminta Dinas Kesehatan NTT untuk memastikan buffer stock obat-obatan.

"Langkah lain yang penting untuk segera dikoordinasikan," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi NTT ini menekankan.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020