Petinju Daud Yordan melakukan selebrasi usai mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena dalam pertandingan perebutan gelar juara dunia tinju kelas ringan super 63,50 kilogram versi International Boxing Association (IBA) dan World Boxing Organization (WBO) di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz/pri. (Ant)


Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan ia sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.

Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.

Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debutnya di kelas ringan mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.

Kemudian menang atas Sipho Taliwe (Afrika Selatan), menang atas Ronald Pontillas (Filipina), menang atas Maxwell Awuku (Ghana), menang atas Yoshitaka Kato (Jepang), menang atas Cristian Rafael Coria (Argentina), menang atas Campee Phayom (Thailand), menang atas Pavel Malikov (Rusia).

Kemudian sempat kalah dari Anthony Crolla (Inggris) dalam pertarungan di Manchester, Inggris, kemudian kembali naik ring dan menang TKO ronde kelima atas petinju tuan rumah Aekkawee Kaewmanee dalam pertarungan di Pattaya, Tahialnd, 4 Agustus 2019. Setelah itu Daud Yordan naik kelas ke ringan super dan mengalahkan petinju Afrika Selatan, Michael Moekoena, di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11).

Baca juga: Gubernur janjikan hibah untuk melengkapi singgasana tinju Daud Yordan

Baca juga: Daud Yordan ke Jepang ikut pertemuan petinju sedunia

Baca juga: Menunggu dua petinju andalan Indonesia kejar titel juara dunia di Batu


 

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020