indeks Nikkei kehilangan 235,91 poin atau 0,98 persen menjadi 23.795,44 poin
Tokyo (ANTARA) - Saham Jepang tergelincir ke posisi terendah dalam dua minggu pada akhir perdagangan Kamis, didorong oleh saham-saham terkait komoditas dan saham-saham siklikal lainnya, karena meningkatnya kecemasan tentang penyebaran virus korona baru di China telah melemahkan kepercayaan.

Investor juga waspada menjelang laporan laba perusahaan, mendorong indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 235,91 poin atau 0,98 persen menjadi ditutup di 23.795,44 poin, level penutupan terendah sejak 10 Januari.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas turun 13,63 poin atau 0,78 persen, menjadi berakhir pada 1.730,50 poin, sebut Reuters.

Baca juga: Cemaskan virus korona, saham Australia berakhir lebih rendah

Para pedagang mengatakan penurunan tajam dalam harga komoditas, sebagian karena kekhawatiran tentang wabah virus China, membebani saham-saham terkait komoditas dan siklikal lainnya.

Kematian akibat virus korona baru di China naik menjadi 17 orang pada Rabu (22/1/2020), dengan hampir 600 kasus dikonfirmasi. Wabah ini telah membangkitkan kenangan penyakit SARS atau severe acute respiratory syndrome pada 2002-2003, virus korona lain yang pecah di China dan menewaskan hampir 800 orang dalam pandemi global.

Penyebaran virus yang berpotensi cepat, ketika jutaan orang China melakukan perjalanan di dalam negeri dan luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu yang dimulai pada Jumat (24/1/2020), membuat otoritas kesehatan dan investor global tetap gelisah.

Di antara subsektor bursa Tokyo, transportasi laut, produk minyak dan batubara dan pertambangan adalah subindeks dengan kinerja terburuk, masing-masing turun 2,6 persen, 2,2 persen, dan 2,0 persen.

Yen Jepang menguat ke tertinggi satu setengah minggu di 109,53 yen terhadap dolar AS karena investor mencari aset-aset aman, meskipun juga berfungsi sebagai headwind (hambatan) untuk saham eksportir.

Baca juga: IHSG Kamis sore lanjut menguat, pasca-Bank Indonesia tahan suku bunga
Baca juga: Saham Tokyo dibuka turun karena penguatan yen tekan eksportir

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020