Kami mengandalkan digitalisasi bisnis mikro supaya bisa melayani rakyat dengan biaya semurah mungkin
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraup laba sebesar Rp34,4 triliun selama 2019 atau tumbuh 6,15 persen dibandingkan 2018 karena fokus pada bisnis mikro disertai inovasi digitalisasi.

"Kami mengandalkan digitalisasi bisnis mikro supaya bisa melayani rakyat dengan biaya semurah mungkin," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparan kinerja triwulan IV 2019 di Jakarta, Kamis.

Selama 2019, bank pelat merah itu mencatat kinerja yang positif baik dari sisi kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan aset.

Sunarso memaparkan realisasi kredit 2019 menjadi pendukung utama kinerja bank BUMN itu termasuk pendapatan laba.

Realisasi kredit hingga akhir Desember 2019 tercatat sebesar Rp908,8 triliun, atau tumbuh 8,44 persen jika dibandingkan 2018 dan diklaim tumbuh di atas rata-rata realisasi kredit nasional sebesar 6,08 persen.

Pertumbuhan itu, kata dia, utamanya didukung penyaluran kredit mikro mencapai Rp307,7 triliun atau tumbuh 12,1 persen dibandingkan 2018.

Porsi kredit mikro, lanjut dia, kini meningkat dari 34,3 persen menjadi 35,8 persen dan ditarget menguasai hingga 40 persen dari total portofolio pinjaman tahun 2022.

Selain kredit mikro, pertumbuhan kredit ritel dan menengah juga tumbuh positif mencapai Rp269,6 triliun atau naik 12,08 persen dibandingkan posisi Desember 2018 mencapai Rp240,5 triliun.

Realisasi kredit konsumer mencapai Rp140,5 triliun atau naik 7,38 persen dibandingkan tahun 2018 mencapai Rp130,8 triliun.

Sementara itu, kredit UMKM mencapai Rp717,8 triliun atau naikn11,1 persen dari pencapaian tahun 2018 mencapai Rp645,6 triliun.

Sedangkan realisasi kredit korporasi mencapai Rp191 triliun atau menurun 0,72 persen dibandingkan tahun 2018 mencapai Rp192,4 triliun.

Dari sisi DPK, BRI juga mencatat pertumbuhan yang baik yakni sebesar 8,17 persen mencapai Rp1.021 triliun.

Pendapatan nonbunga juga tumbuh 20,1 persen mencapai Rp14,29 triliun hingga akhir Desember 2019 yang turut mendorong pendapatan laba.

Kontributor utama pendapatan nonbunga itu didapatkan dari 422 ribu agen BriLink dengan 521 juta transaksi finansial dengan volume mencapai Rp673 triliun atau naik 31,2 persen.

Pendapatan nonbunga dari agen tanpa bank itu mencapai Rp788,7 miliar atau naik 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, dari sisi aset, Bank BRI mencatat sebesar Rp1.418 triliun atau tumbuh 9,4 persen dibandingkan aset akhir 2018 mencapai Rp1.296 triliun.

Baca juga: BRI: Tidak benar ada virus korona

Baca juga: Menkes: Pekerja di BRI hanya sakit radang tenggorokan

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020