direksi baru Garuda Indonesia tidak perlu kembali membuat harga tiket pesawat menjadi murah seperti dulu, namun yang penting perlu ada penurunan tarif.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, Djoko Setijowarno memberikan saran kepada Direktur Utama baru Garuda Indonesia Irfan Setiaputra untuk menurunkan harga tiket pesawat sebagai langkah pertama yang perlu diambil.

"Pertama yang jelas tarifnya diturunkan, karena sekarang sejumlah maskapai lain sudah menurunkan tarif," ujar Djoko Setijowarno saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa direksi baru Garuda Indonesia tidak perlu kembali membuat harga tiket pesawat menjadi murah seperti dulu, namun yang penting perlu ada penurunan tarif.

"Garuda Indonesia yang pertama mungkin perlu dilakukan adalah menurunkan tarif tiket pesawatnya dulu," katanya.

Baca juga: Dirut Garuda Irfan Setiaputra akan upayakan harga tiket wajar

Pengamat transportasi itu juga menambahkan bahwa maskapai pelat merah tersebut perlu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya sebagaimana maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia.

Sebelumnya Direktur Utama baru Garuda Indonesia Irfan Setiaputra akan mengupayakan harga tiket pesawat mencapai titik harga yang wajar atau reasonable.

Irfan mengatakan bahwa masukan terkait harga tiket sudah cukup banyak, dan hal ini juga bukan hanya concern individu namun juga menjadi perhatian dari pemerintah mengingat harga tiket ini yang mahal ini menimbulkan korban.

Namun, menurut dia, kalau kemudian harganya menjadi murah, Garuda yang akan menjadi korban. Hal ini dikhawatirkan  bisa mengorbankan aspek lain termasuk layanan, dan yang paling mengerikan adalah mengkompromikan keamanan dan keselamatan.

Baca juga: Dirut Garuda Irfan Setiaputra akan kaji kembali semua anak usaha

Pemerintah menyatakan akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat untuk mendukung sektor pariwisata yang dinilai sedikit kurang bergairah pada 2019.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengaku terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020