Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan dewan direksi baru dan semua karyawan maskapai pelat merah tersebut telah menandatangani pakta integritas untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.

"Kita sudah sepakat untuk menandatangani pakta integritas antara dewan direksi dan teman-teman karyawan," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat.

Irfan mengatakan bahwa salah satu yang sempat disebutkan dalam pakta integritas tersebut adalah penyalahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan.

Baca juga: Irfan Setiaputra pastikan wabah Corona tidak menyebar melalui Garuda

"Kita tidak akan masuk ke ranah pribadi, namun kita akan melarang atau mengambil tindakan tertentu terkait penyalahgunaan wewenang atasan terhadap bawahan," katanya dalam sebuah acara diskusi.

Sebelumnya Komisaris Independen baru Garuda Indonesia Yenny Wahid mengimbau kepada semua pekerja dan karyawan, termasuk pegawai wanita di maskapai pelat merah tersebut, yang merasa dilemahkan boleh mendatangi dirinya.

Yenny Wahid sendiri memiliki latar belakang di bidang pergerakan wanita, dan posisinya di Garuda sebagai Komisaris Independen merupakan wakil publik atau masyarakat.

Yenny mengatakan bahwa semua orang, siapa pun dia, yang merasa berada dalam posisi terlemahkan harus dilindungi.

Baca juga: Sambangi Menhub, Dirut Garuda Indonesia berkenalan hingga bahas tarif

Sedangkan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) meminta kepada Kementerian BUMN untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pejabat di PT Garuda Indonesia Tbk agar kinerja perseroan dapat lebih baik ke depannya.

Ketua Ikagi Zaenal Muttaqin berharap seluruh pemangku jabatan sampai ke level manager di Garuda Indonesia harus dievalausi, terkait peran dan akhlak.

Menurut dia, pihak-pihak yang memiliki praktik kerja ilegal dan memiliki visi yang sama dengan Ari Askhara harus ditindak agar tidak berdampak buruk pada perseroan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020