Cianjur (ANTARA) - BKSDA Jawa Barat, berhasil menangkap satu ekor surili yang berkeliaran di Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur, setelah masuk dalam perangkap yang dipasang beberapa hari lalu.

"Seekor surili berwarna abu-abu itu, terperangkap dalam jebakan yang dipasang BKSDA beberapa hari lalu di atas pohon di lingkungan rumah warga," kata Sekretaris Desa Sukaraharja, Budhi Qomara pada wartawan, Jumat.

Surili yang tertangkap dibawa ke kantor desa untuk selanjutnya diserahkan pada petugas dari BKSDA Jabar untuk dirawat di penangkaran sebelum dilepasliarkan kembali di habitat aslinya.

Baca juga: Tiga ekor surili berkeliaran di Cibeber, Cianjur

Hingga saat ini, tutur dia, masih ada beberapa ekor surili yang masih berkeliaran di Desa Sukaraharja karena warga sempat melihat tiga ekor surili berkeliaran di sejumlah tempat di desa tersebut.

"Kalau yang tertangkap ini, dua hari lalu sempat terlihat berada di atas atap Masjid Sukaraharja. Sedangkan yang lainnya sempat terlihat di perkampungan yang berbatasan dengan Desa Cisalak," katanya.

Dia dan warga sekitar berharap surili lainnya dapat segera ditangkap agar dapat dikembalikan ke habitat aslinya karena selama ini warga khawatir ada oknum yang memburu atau menembak monyet dilindungi itu.

Sementara surili yang terperangkap dalam kandang besi yang dipasang petugas beberapa hari lalu itu, terlihat jinak ketika warga menghampiri kandang, dibagian lehernya terpasang kalung dari selang air berwarna kuning.

Baca juga: BBKSDA cek keberadaan surili di Cianjur

Seperti diberitakan warga Desa Sukaraharja digegerkan dengan tiga ekor surili yang berkeliaran di sejumlah tempat termasuk di atap balai desa. Warga tidak tahu dari mana asal ketiga ekor monyet langka edemik Jawa Barat itu.

Bahkan pihak BKSDA Jabar, belum bisa memastikan apakah kawanan surili tersebut tersesat dari kelompoknya atau sengaja dilepaskan orang yang selama ini memelihara.

Baca juga: BKSDA pasang perangkap dan alat deteksi surili
 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020