tradisi ini sudah ada sejak dahulu
Pontianak (ANTARA) - Hujan gerimis pada malam Imlek atau Tahun Baru China di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, diharapkan membawa berkah dan tidak mengurangi antusias warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang, salah satunya di Kelentang Vihara Paticca Sammuppada Borneo.

Ketua Kelenteng Paticca Sammuppada Pontianak, Harison Hermanto di Pontianak, Jumat malam, mengatakan, menurut kepercayaan warga Tionghoa, hujan merupakan sumber rezeki dan dapat membawa berkah bagi mereka, sebaliknya jika tidak turun hujan itu suatu musibah atau tidak membawa keberuntungan.

Sehingga, dia menambahkan dengan turunnya hujan malah semakin memberikan semangat warga Tionghoa untuk memanjatkan doa dalam menyambut malam Imlek.

Ia menjelaskan, puncak kedatangan warga Tionghoa yang melaksanakan sembahyang dalam menyambut malam Imlek datang ke sekitar pukul 23.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.

Warga Tionghoa mulai melaksanakan sembahyang sejak pukul 06.00 WIB pagi hari dan dilanjutkan hingga malam hari dalam menyambut dan merayakan malam Tahun Baru Cina 2571.

"Tradisi ini sudah ada sejak dahulu, bagi yang beragama Khatolik, Konghucu dan Kristen yang termasuk orang China tetap mengikuti Imlek dan sembahyang di sini," ungkapnya.

Sementara itu, Januar salah seorang warga Pontianak menyatakan, dia dan keluarganya datang sembahyang ke Kelenteng untuk memanjatkan doa dalam menyambut malam Imlek.

"Saya sembahyang di klenteng untuk memohon semoga semua sehat selalu, Indonesia aman, dan semua makhluk hidup berbahagia," kata Januar.

Dari pantauan di lapangan, asap dari hio yang dibakar oleh pengunjung yang sembahyang mengepul dan menyelimuti Kelenteng Vihara Paticca Sammuppada Borneo.

Pewarta: Andilala dan tim magang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020