Makassar (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meminta para ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) agar membentuk kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) di seluruh Indonesia sebelum 17 Agustus 2020.

"Saya memberikan target kepada saudara ketua DPW se-Indonesia sebelum 17 Agustus tahun ini tidak ada satu pun wilayah yang DPRt-nya kosong. Kita sepakat ketika ada atau DPRt kosong, ini keputusan rakorsus, pimpinannya kita minta mengundurkan diri," tegas Surya Paloh saat membuka Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) DPW Partai NasDem se-Indonesia, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Baca juga: Soal Jiwasraya, Surya Paloh: Kalau panja tidak efektif, bentuk Pansus

Baca juga: Partai NasDem dukung percepatan pengesahan "Omnibus Law"

Baca juga: Surya Paloh: Kepala daerah harus miliki pemikiran visioner


Menurut dia, hal itu sudah menjadi keputusan rapat koordinasi khusus Partai NasDem.

Ia menjelaskan, untuk menjadi partai pemenang pada Pemilu 2024, maka Partai NasDem harus memiliki kepengurusan hingga ke tingkat ranting di seluruh Indonesia.

Menurut dia, pengurus pimpinan ranting minimal berisi sebelas orang khususnya di luar Jawa, namun di luar Jawa lebih dari itu.

"Jadi DPRt itu bisa diisi sedikitnya oleh satu regu, satu regu itu kalau dalam tim sepakbola adalah 11 orang. Cukuplah satu DPRt 11 orang terutama di luar Jawa. DPRt yang full sedikitnya ada lima tim kesebalasan (55 orang). Saya tak peduli, bagaimana pun caranya saya tak menganggap saudara mewakili ratusan dapil dan kekuatan kita di partai ini ketika Jawa tak bergerak," ujarnya.

Ia pun berharap bisa memenangkan Pemilu 2024 dan tak lagi menargetkan tiga besar. Bahkan, Surya pun berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjadi pemenang Pemilu.

"Saya mengatakan Tuhan agar pada titik puncak di bawah kepemimpinan saya, partai ini menorehkan sejarah sebagai Partai pemenang. Ini semangat," ucapnya.

Hadir dalam rakorsus itu, antara lain, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, dan sejumlah pengurus DPP serta menteri asal NasDem, Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020