Jakarta (ANTARA) - Juara dua kali Wimbledon Petra Kvitova kemungkinan akan bertemu dengan unggulan teratas Ashleigh Barty pada perempat final Australia Open setelah bangkit untuk mengalahkan Maria Sakkari dalam tiga set, Minggu.

Petenis Ceko unggulan ketujuh itu kalah pada set pertama sebelum memenangi pertandingan 6-7 (4/7), 6-3, 6-2 untuk merusak harapan Sakkari menjadi putri Yunani pertama yang mencapai delapan besar Grand Slam.

Finalis 2019 Kvitova selanjutnya di Melbourne akan menghadapi salah satu di antara petenis Australia nomor satu dunia Barty atau petenis Amerika unggulan 18 Alison Riske.

"Cukup sulit melawan Maria, saya kalah dari dia terakhir kali," kata Kvitova, juara Wimbledon 2011 2014.

"Saya harus berjuang cukup keras."

Unggulan 22 Sakkari memulai laga dengan cepat, mematahkan servis Kvitova yang lebih berpengalaman pada gim pertama hanya dalam dua menit di Rod Laver Arena yang cerah.

Baca juga: Takluk di tangan Gauff, Osaka akui belum bermental juara

Baca juga: Zverev kalahkan Verdasco di Australia Open


Disemangati oleh sekolompok mendukung Yunani, petenis berusia 24 tahun itu menunjukkan sedikit kegelisahan kendati tidak pernah sejauh ini dalam 16 penampilan sebelumnya pada Grand Slam.

Kvitova, yang menderita cedera parah pada tangan kirinya -- tangan yang digunakannya untuk bermain -- dalam serangan dengan pisau di rumahnya pada 2016, belum kehilangan satu set pun saat mencapai 16 besar.

Petenis berusia 29 tahun itu balas mematahkan servis lawannya untuk menyamakan kedudukan 5-5, namun Sakkari melakukan yang sama untuk memimpin 6-5 dengan backhand pass yang luar biasa yang mendarat tepat pada garis.

Namun, ketika formasi jet menderu rendah di langit yang menandai Australia Day, petenis Yunani itu tidak mampu melakukan servis untuk menyudahi set tersebut, memaksa digelarnya tie-break.

Sakkari, yang satu-satunya gelar WTA diperoleh di Rabat pada Mei lalu, merebut set tersebut dalam 52 menit.

Kedua pemain kesulitan dengan servisnya, saling mematahkan sepanjang set kedua dan petenis Yunani kehilangan ketenangannya saat ia tertinggal 3-4, membanting handuknya ke kursi.

Kvitova menunjukkan kepala yang lebih dingin, memenangi set tersebut untuk memaksakan set penentuan ketika Sakkari melakukan kesalahan ganda, sebelum melaju untuk meraih kemenangan pada set ketiga.

Baca juga: Serena janji lanjutkan perburuan gelar Grand Slam ke-24

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020