Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan empat rumah sakit rujukan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk mengantisipasi kasus infeksi virus corona.

Keempat rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Embung Fatimah (Batam), Rumah Sakit BP Batam, Rumah Sakit Muhammad Sani (Karimun), dan Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib (Tanjungpinang).

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menyatakan empat rumah sakit ini sudah menyiapkan peralatan, SDM, pola tata laksana kasus, serta alat pelindung diri yang memadai guna mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

"Jika sewaktu-waktu ditemukan diduga (suspect) virus corona, maka pihak rumah sakit sudah siap melakukan isolasi agar virus tak menyebar," ujar Tjetjep, Senin.

Tjetjep turut mengimbau warga tak perlu khawatir menyangkut penyakit yang tengah menggemparkan dunia itu. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dapat menjaga kesehatan diri maupun lingkungan sekitar.

Baca juga: Penerbangan China-Batam dihentikan

Baca juga: Presiden Jokowi: Belum ada indikasi corona masuk ke Indonesia

Baca juga: Karumkit Lantamal VI sosialisasi pencegahan virus corona


Da mengingatkan warga supaya menjalankan pola hidup sehat seperti, rutin mencuci tangan dengan sabun, menghindari tempat hewan, serta pasar ikan.

"Kalau pun harus beli ikan di pasar, sebaiknya gunakan masker. Jika warga butuh masker, bisa datang ke kantor kami," katanya.

Kemudian yang tak kalah penting, ketika ada warga yang menderita demam, batuk berkelanjutan, sesak nafas, serta sakit tenggorokan silahkan melapor ke rumah sakit terdekat.

"Karena itu bisa jadi gejala virus corona, makanya perlu diperiksa dulu ke rumah sakit atau puskesmas," tuturnya.

Tjetjep menambahkan, selain empat rumah sakit rujukan Kemenkes, total ada 18 rumah sakit yang tersebar di tujuh kabupaten/kota di Kepri yang sudah siap menangani virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

Dia pun menegaskan Kepri khususnya Kota Tanjungpinang dan Batam masuk dalam kategori daerah rawan terpapar virus corona di Indonesia, karena berbatasan langsung dengan negara tetangga sekaligus menjadi pintu masuk kunjungan wisman terbesar asal China.

"Pemerintah saat ini tak tinggal diam, warga tak perlu resah. Kami telah bekerja optimal untuk mencegah masuknya virus corona di Kepri," kata Tjetjep.*

Baca juga: Pedagang kelelawar Solo tidak khawatir virus corona

Baca juga: Wali Kota: Pasien asing RS Sele be Solu masih diduga terjangkit corona

Baca juga: Warga Tiongkok diisolasi di RSHS Bandung pekerja KCIC

 

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020