salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan 200 spesies ikan untuk dikembangkan
Palembang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, gedung The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC) dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang untuk melestarikan berbagai spesies ikan.

"Keberadaan gedung SEAFDEC dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan merupakan salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan 200 spesies ikan untuk dikembangkan," kata Menteri saat meresmikan gedung SEAFDEC dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Senin.

Menteri juga meminta keberadaan gedung SEAFDEC ini sebagai pusat mencari informasi terkait dengan perikanan terutama yang ada di daerah ini. Selain itu gedung tersebut dapat juga dijadikan sebagai pusat informasi terkait dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Nanti KKP juga akan membantu ini juga sebagai pendampingan. Tidak perlu pakai agunan. Agunannya ya usahanya itu. Selama digunakan untuk kegiatan usaha," ujar Edhy.

Menurut dia, Sumsel ini agak unik karena ada namanya lebak lebung. Sumsel punya pancingan ikan yang paling besar. Bahkan ada jenis ikan serandang yang hidup di sungai. Airnya dapat diminum. Nah sekarang perlu dicari tahu dimana adanya ikan serandang ini.

Untuk para aparat penegak hukum, Menteri KKP meminta agar urusan yang terkait dengan masyarakat nelayan sifatnya pembinaan.

"Bangun komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi sudah kita buka. Komitmen kita bagaimana memajukan sektor perikanan ini untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Gubernur Sumsel  Herman Deru mengatakan, keberadaan gedung SEAFDEC akan melengkapi fasilitas dalam pengembangbiakan ikan di Sumsel.

Dia mengatakan, Sumsel banyak jenis ikan lokal yang diharapkan akan dapat dikembangkan sehingga ke depan generasi mendatang akan mengetahui jenis ikan lokal di daerah ini. Terlebih varian ikan di Sumsel ini sangat banyak.

"Tadi telah ditebar benih ikan tembakang. Mungkin banyak yang tidak tau bagaimana bentuk dan jenis ikan tambakang ini. Sehubungan itu diharapkan ada sinergitas dengan Dinas Pendidikan terkait dengan sosialisasi pada generasi mendatang terkait dengan jenis ikan di Sumsel ini. Begitu juga para peneliti yang ada di gedung SEAFDEC diharapkan jangan hanya dalam laboratorium saja. Tapi tularkan dengan masyarakat di Sumsel," katanya.

Sementara itu Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia (BRSDM) KKP Syarif Widjaya mengatakan, peresmian gedung SEAFDEC tidak lepas dari peran Pemprov Sumsel yang telah menghibahkan lahan sebagai lokasi strategis.

SEAFDEC beranggotakan menteri-menteri di Asia Tenggara, tambahnya, khusus untuk Perairan Umum Daratan di Indonesia berada di Palembang.

Dia menyebut ada model karifan lokal di Sumsel yang layak diangkat ke Internasional yakni budidaya ikan sistem lebak lebung.


Baca juga: Edhy Prabowo sebut Bangka Tengah strategis bagi pengembangan perikanan
Baca juga: Menteri Edhy target produksi ikan air tawar 4,68 juta ton pada 2020
Baca juga: KKP pamerkan inovasi teknologi terkait ikan hias

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020