Jakarta (ANTARA News) - Persyaratan kredit bank yang mengharuskan produsen pupuk memiliki jaminan pasokan gas untuk 10 tahun, membuat industri yang menopang produktivitas petani itu sulit berekspansi.

Sementara untuk mengembangkan usahanya dengan bekerjasama, investor juga menyaratkan produsen pupuk memiliki cadangan gas untuk waktu 20 tahun, kata Direktur Pemasaran PT Pupuk Sriwijaya Tbk Bowo Kuntohadi di Jakarta, Jumat.

"Gas jadi hambatan bagi pabrik pupuk. Padahal untuk memperoleh kredit perbankan harus ada jaminan pasokan gas selama 10 tahun, tapi kalau investor mintanya 20 tahun gas tersedia," katanya.

Dengan kondisi itu, pemerintah meminta agar produsen pupuk bekerjasama denan produsen gas.

Permintaan investor untuk membangun pabrik pupuk baru membutuhkan jaminan pasokan gas untuk 20 tahun. Permintaan tersebut sulit untuk dinegosiasikan karena memang butuh waktu 20 tahun untuk mengembalikan modal.

Menurut anggota KPPU, Benny Pasaribu, rencana pemindahan pabrik pupuk ke dekat sumber bahan baku gas merupakan ide yang baik. Namun, akan lebih baik jika bukan memindahkan tetapi membangun pabrik baru.

"Mendekati sumber bahan baku memang ide bagus. Tapi lebih baik bangun saja yang baru karena toh kapasitas produksi kita juga belum mencukupi kan," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008