Jakarta (ANTARA News) - Narkoba sudah merajalela dan jumlah pengguna terus bertambah seiap tahun. Bagaimana zat adiktif mematikan itu beredar dan memakan
korban-korbannya akan diungkap dalam sebuah film layar lebar produksi kerjasama APRIA Production House dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"BNN mempunyai visi menurunkan demand terhadap narkoba. Caranya, kita membangun mayarakat yang tidak butuh barang haram tersebut melalui cara apa saja termasuk pembuatan film bahaya narkoba," kata Drs Anang Iskandar dari BNN, dalam acara syukuran film berjudul "Lari!!!!!!!" di kantor APRIA Production House, Jl. Fatmawati 89, Jakarta Selatan, Sabtu.

Adang mengungkapkan, saat ini sedikitnya ada tiga juta orang di Indonesia terlibat kasus penyalahgunaan obat dan narkotika, baik pengguna, pengedar dan bandar.

"Dari tahun ke tahun angka mereka yang terlibat terus meningkat sekitar 40 persen," katanya.

Ia juga mengatakan, meskipun pengguna, pengedar, bandar maupun pabrik narkoba terus diburu dan diberantas, permasalahan tidak dapat ditangggulangi jika kebutuhan penggunaannya tidak dimatikan.

Menurut Anang, skenario film "Lari!!!!!!!" bagus sekali dan memperlihatkan bagaimana perdagangan narkoba semakin marak karena keuntungan yang besar dan mudah dilakukan, juga bagaimana godaan penggunaan barang mematikan itu merasuk ke masyarakat hingga membunuh mereka.

"Kami berharap film ini dapat menyadarkan mayarakat untuk tidak menyentuh narkoba. Bila sudah demikian, barang itu tidak akan laku, harganya jatuh dan bahkan dikembalikan ke negara asalnya," katanya.

Berdasarkan Kisah Nyata

Akan disutradarai Dedu Setiadi, film "Lari!!!!!!!" diangkat dari sejumlah kisah nyata.

"Film ini diangkat dari kisah nyata. Kita serinfg melihat artis ditangkap akibat narkoba. Tetapi bagaimana mereka sampai terlibat, itu yang mau kita ungkap," kata produser APRIA, Fianne J.S.

Menurut dia, pembuatan film ini didasari rasa keprihatinan yang besar akan nasib anak bangsa yang hancur masa depannya akibat narkoba.

"Tidak sedikit anak yang sebenarnya berprestasi tetapi hancur bahkan mati sia-sia kan?" katanya.

Karena itu, katanya, APRIA Production House mengadakan kerjasama dengan BNN untuk membuat berbagai program perang terhadap narkoba.

Fianne mengungkapkan, setelah film layar lebar pihaknya akan membuat reality show dan sinetron dengan tujuan serupa.

Berbicara tentang fim "Lari!!!!!!!" , dia mengatakan film tersebut merupakan kisah drama aksi dengan bumbu romantis.

"Durasinya 110 menit dan kita akan syuting selama 20hari, mulai tanggal 20 Desmber ini. Lokasinya di Jakarta dan Bali," katanya.

Menolak meyebutkan nama-nama aktor dan aktris yang akan menjadi bintang utama, Fianne menyatakan dirinya berharap film tersebut dibintangi oleh karakter-karakter seperti yang main dalam "Metro 77" dan "Ayat-Ayat Cinta". (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008