waktu yang tepat bagi kami untuk meningkatkan partisipasi dalam GVC dan menjadi pemain global utama dalam revolusi industri keempat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong penguatan peran Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam skema rantai nilai global (GVC) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan pekerjaan bergaji tinggi.

"Ini merupakan waktu yang tepat bagi kami untuk meningkatkan partisipasi dalam GVC dan menjadi pemain global utama dalam revolusi industri keempat," katanya ketika membuka peluncuran Laporan Pembangunan Dunia (WDR) 2020 di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah menjalankan sejumlah strategi berdasarkan program prioritas, mulai dari penyederhanaan regulasi melalui Omnibus Law (khususnya RUU Cipta Lapangan Kerja dan RUU Perpajakan) hingga implementasi Online Single Submission (OSS) versi terbaru.

Baca juga: Menko Airlangga sebut virus corona menambah ketidakpastian global

Upaya itu, kata dia, sejalan dengan rekomendasi kebijakan yang tertuang dalam WDR 2020 tersebut.

Di tengah tantangan teknologi global dan revolusi industri 4.0, Menko menyebutkan pemerintah bertekad membuat kebijakan yang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan memastikan setiap pekerja dapat meningkatkan keterampilan.

Wujud atas tekad tersebut, pemerintah telah membuat kebijakan pendidikan kejuruan (vokasi) untuk mempercepat investasi SDM dengan merevitalisasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Baca juga: Menko Airlangga sebut program "Quick Wins" kuatkan pondasi ekonomi RI

Hal itu, lanjut dia, didukung dengan adanya super deduction tax dan pelatihan melalui program Kartu Pra-Kerja.

Selain itu, Indonesia akan bertransformasi dari negara yang mengekspor bahan mentah menjadi negara yang mengekspor barang-barang industri.

Perjanjian perdagangan juga akan dieksplorasi untuk lebih meningkatkan keikutsertaan Indonesia dalam GVC, salah satunya melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan diimplementasikan pada 2021/2022.

Baca juga: Penyusunan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja capai 95 persen

Biaya logistik, lanjut Menko, diturunkan dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan meningkatkan konektivitas 92 PSN dan 15 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Bank Dunia merilis World Development Report (WDR) edisi tahun 2020 yang mengangkat tema “Trading for Development in the Age of Global Value Chains”, pada Selasa (28/1) di Jakarta.

Menko Airlangga menambahkan Indonesia saat ini tengah menuju transformasi ekonomi, melalui upaya peningkatan daya saing, perbaikan iklim investasi, dan percepatan pertumbuhan ekspor.

Baca juga: Menko Airlangga ajak emiten manfaatkan super deductible tax

Di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tantangan, kata Menko, fundamental ekonomi Indonesia tetap sehat dan mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi kisaran lima persen pada tahun 2019.

Pertumbuhan itu, ujar dia, didorong oleh sektor konsumsi domestik dan investasi.

Menurut Menko Airlangga, saat ini Indonesia pun terus meningkatkan daya saing dan iklim investasinya dengan ditandai seluruh Credit Rating Agency mengakui Indonesia sebagai negara layak investasi dengan resiko rendah.

"Terlebih lagi, Indonesia juga secara konsisten meningkatkan peringkat kemudahan berbisnis (EoDB) sejak 2015," katanya.

Baca juga: Menko Airlangga paparkan strategi hadapi tantangan ekonomi 2020

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020