Jakarta (ANTARA) - Merebaknya virus corona membuat sejumlah restoran siap saji menutup toko mereka tutup di Wuhan, China. Lantas apakah aman bila berbelanja di pasar tradisional setempat, atau tempat lain yang terkena dampak dari virus?

World Health Organization (WHO) dalam laman resmi memberikan panduan untuk orang yang berkunjung ke pasar basah atau pasar yang menjual hewan-hewan hidup di area yang terjangkit virus corona.

"Hindari kontak langsung tanpa pelindung dengan hewan hidup dan permukaan yang sudah bersentuhan dengan hewan," tulis WHO.

Bila memang bersentuhan dengan hewan dan produk hewani, segera cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih. Jangan sampai menyentuh mata, hidung dan mulut yang bisa jadi pintu masuk penyebaran penyakit.

Selain itu, jauhi kontak dengan hewan yang sakit dan daging yang sudah busuk. Serta hindari hewan-hewan liar, sampah dan cairan kotor yang ada di pasar untuk menghindari risiko terkena virus.

Jangan terlalu panik, sebab menurut WHO produk-produk daging tetap bisa aman dikonsumsi meski berasal dari area yang terkena wabah. Namun ada syarat-syarat yang harus dipatuhi, yakni daging disiapkan dengan baik dan bebas kontaminasi serta dimasak hingga betul-betul matang menyeluruh.

Apa yang harus dilakukan bila Anda harus sering berada di pasar basah karena bekerja di sana? Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan, cuci tangan, serta membersihkan semua peralatan dan area kerja setidaknya sehari sekali.

Pakailah baju pelindung, sarung tangan dan pelindung wajah saat memegang daging dan produk-produk hewan lainnya. Setelah bekerja, segera lepaskan pelindung, cuci setiap hari dan letakkan di area kerja.

Pastikan tubuh dan pakaian bersih saat pulang ke rumah, jangan sampai membawa baju dan sepatu kotor dari pasar ke rumah untuk mengurangi risiko penularan terhadap keluarga.


Baca juga: Facebook, Honda hingga Nissan batasi perjalanan bisnis ke China

Baca juga: Bijak pakai talenan dan pisau bantu hindari risiko virus corona

Baca juga: Hindari risiko virus corona dengan cara ini

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020