Kupang (ANTARA) - Sebanyak enam warga negara China dilaporkan oleh pihak Kepolisian Resor Rote Ndao terdampar di perairan Papela, Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (28/1).

Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Haryo Wibowo dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa (28/1) mengatakan bahwa enam pria warga negara China itu adalah Fan Shenghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chu Kaishan.

"Keenam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari kota Jiangsu di China," katanya.

Bambang mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, keenam WNA asal China itu hendak melakukan pelayaran ke Australia menggunakan sebuah kapal kayu dengan nama KMP Indah yang ditempuh dengan waktu tiga malam pelayaran.

Namun saat tiba di perairan Australia keenam warga China itu justru dihadang oleh polisi perairan Australia dan diamankan oleh pihak keamanan setempat dan dilakukan pemeriksaan di tengah laut selama dua malam.

Keenam WNA China itu ditemani oleh dua orang warga negara Indonesia, yakni Aba dan Madan. Usai dilakukan pemeriksaan dan kapal yang digunakan disita oleh pihak keamanan Australia, mereka lalu diberikan kapal baru pengganti KMP Indah untuk kembali berlayar ke Indonesia dengan dibekali dua jerigen BBM Solar.

Saat tiba di perairan Indonesia, sekitar pukul 08.15 WITA kapal yang ditumpangi oleh mereka mengalami kehabisan BBM tepat di belakang tambak garam FaiFua Kecamatan Rote Timur sehingga kapten kapal menambatkan jangkar.

"Kebetulan kapal patroli dari Polairud dan Lanal Rote yang sedang berpatroli bersama menemukan mereka. Ketika sedang dilakukan pemeriksaan ditemukan enam WNA tersebut sedang berada di dalam kapal itu," ujar dia.

Usai diamankan oleh pihak keamanan Polres setempat kemudian memanggil petugas kesehatan di Kabupaten Rote Ndao untuk memeriksa adanya kemungkinan keenam warga China itu terjangkit virus corona.

"Tadi kami sempat datangkan petugas kesehatan untuk memeriksa mereka. Tetapi hasilnya negatif dari corona," ujar dia.

Saat ini pihak kepolisian setempat masih berkoordinasi dengan pihak imigrasi Kupang, untuk mengambil langkah selanjutnya untuk dipindahkan ke Kupang.

Terkait dua warga negara Indonesia yang membawa enam WNA itu, kata Bambang akan didalami lagi, untuk mencari tahu motif dari kejadian tersebut.

Baca juga: Kedatangan WNA China, RSUD AWS Samarinda-KKP lakukan koordinasi

Baca juga: Perusahaan travel jamin WNA China ke Sumbar tidak bawa virus corona

Baca juga: Polisi serahkan 80 WNA China ke imigrasi untuk dideportasi

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020