Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta pemerintah untuk menetapkan siaga I untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona masuk ke wilayah Indonesia melalui bandara maupun pelabuhan laut.

"Pemerintah disarankan tetapkan siaga satu dengan diikuti langkah-langkah konkrit berupa melakukan pengecekan terhadap manusia, hewan maupun barang yang masuk lewat banda maupun pelabuhan," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.

Bahkan, lanjut dia, kalau perlu seluruh pesawat dan kapal yang transit maupun berlabuh di bandara serta pelabuhan dilakukan penyemprotan disinfektan guna mengantisipasi terjadinya penyebaran virus Corona dari negara lain.

"Kementerian kesehatan, imigrasi, beacukai, dan polri harus bersiaga dan bersinergi melakukan cegah tangkal jangan sampai ada orang, hewan maupun barang yang terindikasi membawa virus lolos masuk ke Indonesia," tegas politisi Partai NasDem ini.

Yang tak kalah penting, kata Sahroni, seluruh kepala daerah membuka keran informasi dan data terkait dinamika seputar penyebaran virus Corona di wilayahnya masing-masing yang dapat dan mudah diakses oleh masyarakat.

Tentu hal itu diikuti pula dengan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona di wilayahnya masing-masing.

"Dimana pusat informasinya, siapa-siapa pihak yang bisa dihubungi, call centernya, semua harus diinformasikan kepada masyarakat luas mengingat begitu berbahayanya virus ini," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Sahroni mengapresiasi langkah Polri melalui Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) yang aktif terlibat dalam sosialisasi dan pencegahan masuknya virus Corona.

Sahroni menekankan, Polri harus memaksimalkan peran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkantibmas) dalam upaya sosialisasi siaga virus Corona.

"Semua Kapolda harus menginstruksikan jajarannya untuk memaksimalkan peran Bhabinkantibmas. Sebagai unsur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Bhabinkantibmas harus reaktif mensosialisasikan bahaya virus Corona," pesan Sahroni.

Ia juga mengingatkan kepada para pengurus RT untuk gencar mendata kesehatan warganya.

"Aktiflah bersinergi dengan unsur terkait seperti Puskesmas ataupun rumah sakit di lingkungannya masing-masing," ucapnya.

Pemerintah sendiri telah secara resmi mengeluarkan peringatan kunjungan atau travel warning bagi masyarakat untuk bepergian ke Provinsi Hubei, China.

Travel warning dikeluarkan setelah merebaknya kasus virus corona di Kota Wuhan yang merupakan ibu kota Provinsi Hubei, China.

Travel warning berlaku hingga ada keterangan resmi dari Pemerintah China atas keamanan di wilayahnya.

Baca juga: Kondisi kesehatan mahasiswa Indonesia dipantau universitas di China

Baca juga: Orangtua mahasiswa yang kuliah di China harap bantuan dari pemerintah

Baca juga: Dewan minta pemprov hentikan sementara TKA masuk di Sulawesi Tenggara

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020