Hal itu diperlukan untuk menjadikan koperasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi kerakyatan sekaligus untuk mengubah citra koperasi yang selama ini dianggap sebagai badan usaha yang jadul
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengajak berbagai pihak lintas sektoral untuk mendorong dan mengembangkan koperasi agar melakukan modernisasi.

Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto di Jakarta, Rabu, mengatakan modernisasi koperasi ini dibutuhkan untuk mengundang minat para generasi muda.

“Hal itu diperlukan untuk menjadikan koperasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi kerakyatan sekaligus untuk mengubah citra koperasi yang selama ini dianggap sebagai badan usaha yang jadul. Dengan begitu kalangan muda (millenial) diharapkan tidak lagi memandang koperasi sebelah mata dan bahkan bisa terlibat di dalamnya,” katanya.

Terlebih kata dia, pada 2020-2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, dimana jika kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik, maka akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Bulog siap sinergi bangun korporasi petani berbasis koperasi

Namun, sebaliknya jika salah dalam penanganan, maka bonus demografi akan menjadi beban ekonomi.

Oleh sebab itu, perlu solusi agar bonus demografi tersebut bisa berperan pada pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui rebranding koperasi.

"Modernisasi koperasi ini latar belakangnya ada dua sisi. Dari sisi organisasi sering koperasi dipandang sebagai badan hukum yang jadul tapi di sisi lain kita hadapi bonus demografi di mana anak muda yang akan jadi andalan ekonomi masa depan. Makanya kita ingin agar koperasi bisa diterima di kalangan anak muda yang mereka serba kekinian," ujar Rulli.

Dalam kesempatan ini, Kemenkop dan UKM serta pemangku kepentingan terkait menyinergikan program-program pengembangan dan modernisasi koperasi yang selama ini dilakukan oleh kementerian/lembaga dan institusi lain.

Untuk memastikan sinergi tersebut tetap berlanjut dan tepat sasaran masing-masing pihak diminta melakukan pengisian matriks program-program yang telah dan yang sedang dijalankan.

Dari matrikulasi tersebut, nantinya Kemenkop dan UKM akan melakukan kompilasi program untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut atas program-program yang dijalankan.

Baca juga: UMKM bisa tiru model bisnis warung kopi kekinian, kata Teten

Jika terdapat kementerian/lembaga sedang melakukan program pendampingan pengembangan dan modernisasi koperasi, seluruh pihak terkait akan bersama-sama menyukseskan.

"Kita tidak mungkin selesaikan sendirian untuk menuntaskan berbagai persoalan yang dihadapi dalam pengembangan dan modernisasi koperasi, makanya kita minta dukungan dari berbagai pihak untuk ikut serta menyelesaikannya. Kita butuh sinergi tidak hanya kali ini saja tapi seterusnya paling enggak dalam lima tahun ke depan," kata Rulli.

Rulli menambahkan sasaran dari program pengembangan dan modernisasi ini adalah koperasi-koperasi yang bergerak di sektor riil berbasis komoditas seperti pariwisata, pertanian, kuliner, dan perikanan.

Dari sisi unit, koperasi yang menjadi sasaran dalam program bersama dalam pengembangan dan modernisasi ini yaitu koperasi kampus, koperasi wanita, koperasi pondok pesantren, dan koperasi jasa.

"Jadi ada indikator-indikator yang bisa kita jadikan acuan dalam rangka mengembangkan dan modernisasi koperasi seperti registrasi anggota via online, layanan via aplikasi, RAT online, laporan keuangan online, dan lainnya. Nanti hasil dari apa yang kita lakukan bersama bisa dilihat dari situ," kata Rulli.

Baca juga: Teten siapkan strategi perbaiki citra koperasi agar semakin kompetitif

Baca juga: Tiga strategi diusulkan untuk modernisasi koperasi Indonesia

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020